https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Masyarakat Diminta Tak Ragu Berkebun Sawit, Investor Pabrik Sawit Baru Terus Digaet

Masyarakat Diminta Tak Ragu Berkebun Sawit, Investor Pabrik Sawit Baru Terus Digaet

Bupati Ketapang, Martin Rantan, saat berbicara di depan masyarakat Sidahari. foto: Prokopim


Ketapang, elaeis.co - Bupati Ketapang, Kalimantan Barat, Martin Rantan SH., M. Sos mengisi akhir pekan lalu dengan tatap muka bersama masyarakat Desa Sidahari, Kecamatan Jelai Hulu, di lapangan sepak bola setempat.

Pada kesempatan itu dia menyampaikan beberapa program kegiatan pembangunan pada tahun 2024. Diantaranya tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit berjumlah Rp 10 milyar yang akan digunakan untuk peningkatan jalan dari Tanjung ke Periangan, Kecamatan Jelai Hulu.

"Kalaupun dananya tidak cukup, akan kita lanjutkan lagi di tahun berikutnya," katanya melalui keterangan resmi Prokopim Ketapang dikutip Selasa (30/4).

Untuk meningkatkan porsi DBH Sawit, dia mengajak masyarakat yang saat ini memfokuskan diri menoreh karet agar bisa menanam sawit baik di halaman rumah maupun di kebun. Dengan demikian, produksi sawit Ketapang akan meningkat dan menjadi dasar perhitungan DBH Sawit.

"Saya sudah mengundang investor untuk membangun pabrik sawit. Salah satunya di Kecamatan Laur, akan dibangun tahun 2024 ini. Selain itu akan dibangun juga bangun pabrik sawit di Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatan Marau, dan di Pesaguan," ungkapnya.

Menurut Bupati, pembangunan pabrik sawit di beberapa daerah tersebut sangat penting karena akan menyerap lebih banyak hasil panen petani.

"Biasanya perusahaan sawit lebih mengutamakan buah sawit dari kebun sendiri, setelah itu barulah pihak perusahaan mengolah dari masyarakat. Tetapi jika ada pabrik sawit di beberapa daerah tadi, otomatis sawit milik masyarakat bisa dijual pada pabrik sawit perusahaan yang tidak memiliki kebun," paparnya.

Dia juga menegaskan bahwa di daerah Ketapang, masyarakat diperbolehkan untuk menanam sawit di hutan produksi. "Yang tidak diperbolehkan adalah perusahaan membangun kebun sawit di dalam hutan produksi," sebutnya.

"Karena sejak zaman dahulu masyarakat sudah tinggal begitu lama di Lamboy, di Kusik Pakit, Pasir Mayang, Benatu dan sebagainya. Otomatis masyarakat tersebut harus diberi jalan keluar, yaitu lapangan kerja supaya mereka hidup layak," tambahnya.

Oleh karena itulah, Bupati juga mengajak masyarakat untuk ramai-ramai menanam sawit. "Karena ke depan, minyak kelapa sawit akan berguna juga untuk biodiesel, bahan bakar pesawat, dan lainnya," pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :