Berita / Pasar /
Bursa Malaysia Derivatives
Masih Ditopang Sentimen Negatif, Harga CPO di Bursa Malaysia Tetap Jeblok
Ilustrasi/Dok.elaeis
Jakarta, elaeis.co - Kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives kembali turun pada sesi penutupan Kamis (17/4) malam.
Ini kali keempat secara beruntun harga CPO jeblok. Turunnya harga diperkirakan karena kekhawatiran atas naiknya produksi dalam beberapa minggu mendatang.
Menurut pedagang minyak sawit David Ng, penguatan Ringgit Malaysia terhadap Dolar AS juga membebani sentimen pasar.
"Kami melihat support pada 4.000 Ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 4.200 Ringgit Malaysia per ton," kata David dilansir dari Bernama.
Sementara menurut Kepala Penelitian Komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, data produksi SPPOMA pada pertengahan April, ternyata lebih rendah dari yang diharapkan, karena pasar telah mengantisipasi pertumbuhan dua digit.
"Ekspor CPO Malaysia periode 1-15 April seperti yang dilaporkan Surveyor Kargo Societe Generale de Surveillence sebesar 376.584 ton atau naik 7,05 persen, begitu juga laporan Intertek Testing Services 491.984 ton naik 16,95 persen, dan laporan AmSpec sebesar 450.657 ton atau naik 13.55 persen dari perkiraan ekspor 1-15 Maret," ujarnya.
"Sementara estimasi produksi SPPOMA pada 1-15 April menunjukkan pertumbuhan 3,97 persen," imbuhnya, seraya mencatat bahwa pasar tengah menunggu revisi pajak ekspor minyak sawit Indonesia.







Komentar Via Facebook :