https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Mahasiswa IPB Ubah Minyak Jelantah Jadi Padatan Aman Buang, Ramah Lingkungan dan Murah!

Mahasiswa IPB Ubah Minyak Jelantah Jadi Padatan Aman Buang, Ramah Lingkungan dan Murah!

Mahasiswa IPB ubah minyak jelantah jadi padatan yang aman buang, Foto :Ist


Bogor, elaeis.co – Mahasiswa IPB menciptakan Biocoagreen, inovasi yang mengubah minyak jelantah jadi padatan siap buang dengan bahan ampas tebu. Solusi ramah lingkungan ini harganya murah dan mudah dipakai di rumah.

Ide segar kembali lahir dari mahasiswa IPB University. Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam tim Biocoagreen sukses mengolah minyak jelantah menjadi padatan aman buang, hanya dengan memanfaatkan limbah ampas tebu. Inovasi ini hadir melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), dan langsung mencuri perhatian karena membawa solusi murah dan ramah lingkungan.

Berangkat dari keresahan sederhana: minyak jelantah yang biasanya dituang ke selokan atau tanah ternyata bisa mencemari air dan lingkungan. Dari situ, tim Biocoagreen ingin menciptakan cara praktis agar minyak bekas gorengan bisa dibuang tanpa merusak alam. Mereka pun menemukan formulanya, limbah ampas tebu diubah menjadi bahan pengeras minyak. Hasil akhirnya berupa oil solidifier yang mampu mengubah minyak jelantah cair menjadi padat dalam hitungan menit.

Tim Biocoagreen terdiri dari ketua Marsha Callista Birachmatika, bersama lima anggota lainnya: Riswan Yanuar Gani, Elramda Nafis, As Syifa Savitri, dan Keiko Eventius Warman. Mereka berasal dari latar belakang keilmuan berbeda, sehingga inovasi ini kuat dari sisi scientific, bisnis, hingga keberlanjutan lingkungan.

“Produk ini terinspirasi dari oil solidifier yang ada di Jepang. Tapi kami memodifikasi agar lebih sesuai dengan kondisi di Indonesia dengan pendekatan zero waste dan ekonomi sirkular,” kata Marsha.

Ampas tebu yang biasanya menumpuk di pedagang es sari tebu kini punya nilai baru. Selain mengeraskan minyak bekas, inovasi ini juga memanfaatkan limbah organik yang melimpah. Jadi, dua limbah terselesaikan dalam satu solusi.

Biocoagreen dikemas dalam bentuk bundle berisi dua saset dengan dua varian: original dan charcoal. Satu saset dapat memadatkan 100–150 mL minyak jelantah. Setelah mengeras, minyak bisa langsung dibuang bersama sampah organik tanpa mengotori tanah dan saluran air.

Dari sisi harga, produk ini sangat bersahabat. Satu bundle hanya Rp7.000 untuk 36 gram, jauh lebih murah dibandingkan produk serupa yang bisa menyentuh Rp13.000 per saset.

Tak berhenti di situ, tim mereka juga sedang meneliti potensi pemanfaatan padatan minyak sebagai bahan tambahan pakan ternak. Jika berhasil, manfaat Biocoagreen bisa meluas hingga ke sektor peternakan.

Saat ini Biocoagreen sudah dipasarkan di wilayah Jabodetabek, dan mayoritas pembelinya adalah ibu rumah tangga yang ingin dapurnya bersih tanpa limbah jelantah. Antusiasme pasar menunjukkan kesadaran masyarakat soal pengelolaan sampah mulai meningkat.

Marsha menegaskan, Biocoagreen bukan sekadar produk, tetapi dorongan agar gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari dapur rumah. “Kami ingin membuktikan bahwa inovasi sederhana bisa membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Marsha.

Dengan harga terjangkau, manfaat berlapis, dan konsep ramah lingkungan, Biocoagreen berpeluang menjadi solusi nasional pengelolaan minyak jelantah yang praktis, murah, dan zero waste.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :