Berita / Sumatera /
Lebih 2.000 Hektare Lahan Sawit di Belitung akan Ditanami Jagung Pola Tumpang Sari
Jajaran Forkopimda Belitung melaksanakan kegiatan penanaman jagung pola tumpang sari di Kecamatan Badau. Foto: MC Belitung
Belitung, elaeis.co – Pemkab Belitung bekerja sama dengan Polres Belitung melakukan penananam jagung di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan dengan pola tumpang sari di perkebunan sawit ini dilaksanakan guna mendukung program ketahanan pangan.
Pj. Bupati Belitung, Mikron Antariksa menyebutkan, program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo guna mendukung swasembada pangan. “Tidak hanya untuk padi gogo, tapi juga swasembada pangan untuk jagung,” jelasnya dalam keterangan resmi Diskominfo Belitung dikutip elaeis.co, Selasa (25/2).
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang baik bagi kemajuan daerah, terutama dalam meningkatkan sektor perkebunan sawit yang memiliki peran penting sebagai penyumbang devisa.
“Sektor perkebunan sawit berperan penting dalam pembangunan di Indonesia, tanpa terkecuali di Kabupaten Belitung. Dan sektor ini juga berperan penting untuk memberikan sumbangan besar pada perekonomian daerah,” imbuhnya.
Pada tahun 2025 ini di Kabupaten Belitung akan ditanami jagung seluas 2.147 hektare. Penanaman ini akan didominasi dengan menggunakan sistem tumpang sari di sejumlah perkebunan milik korporasi.
Kapolres Belitung AKBP Deddy Dwitiya Putra SIK, menyebutkan, penanaman bibit jagung secara simbolis dilakukan di lahan seluas 3.500 m² di Kecamatan Badau. Setelah itu, akan ditanami lahan seluas 1.500 hektare di Kecamatan Badau dan Membalong. Penanaman ini menjadi langkah awal dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
“Merupakan tanggungjawab kita bersama untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita dukung program pemerintah. Ini tugas dan tanggung jawab kita bersama, mulai TNI- Polri, pemerintah daerah, perusahaan, dan petani, sehingga diharapkan produktivitas dapat maksimal,” ungkapnya.
Usai penanaman, pertumbuhan jagung akan dirawat oleh petani bekerja sama dengan masyarakat sekitar. “Kami berharap kegiatan ini dapat memenuhi kuota yang diharapkan dari target yang ditentukan,” katanya.







Komentar Via Facebook :