Berita / Nasional /
Lawan Regulasi EUDR Langsung Dari Panggung Uni Eropa, 9 Petani Perempuan Indonesia Turun Tangan
Sembilan petani perempuan dari sektor kakao, kopi, karet, dan kelapa sawit siap membawa suara petani kecil Indonesia ke panggung Eropa. Dok.Istimewa
Jakarta, elaeis.co - Sembilan petani perempuan dari sektor kakao, kopi, karet, dan kelapa sawit siap membawa suara petani kecil Indonesia ke panggung Eropa.
Mereka akan berangkat dalam rangkaian Roadshow Indonesian Smallholders Komoditas Unggulan Indonesia yang digelar di Brussel, London, dan Roma pada 13–19 September 2025.
Misi diplomasi ini berbeda dari biasanya karena melibatkan langsung para petani smallholders yang terdampak regulasi EU Deforestation Regulation (EUDR).
Selama ini, regulasi EUDR yang bertujuan mencegah deforestasi di rantai pasok global, kerap dianggap memberatkan petani skala kecil di Indonesia. Banyak pelaku usaha sawit, kopi, kakao, dan karet merasa suara mereka tidak terdengar di meja pembuat kebijakan.
Delegasi petani perempuan ini dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno.
Mereka dijadwalkan bertemu dengan pengambil keputusan di Parlemen Uni Eropa, Komisi Uni Eropa, serta Dewan Perwakilan Negara Anggota UE.
Selain itu, mereka juga akan berdiskusi langsung dengan pengusaha dan importir komoditas unggulan Indonesia serta bertemu komunitas yang terkait dengan implementasi EUDR di Eropa.
Diah Suradirejad, Senior Environmental Advisor Kementerian Luar Negeri, yang mendampingi delegasi, mengatakan misi ini merupakan kesempatan penting bagi petani perempuan untuk menyuarakan aspirasi mereka.
"Senang bisa mendampingi perjalanan sembilan champions petani perempuan ini. Semoga mereka dapat membawa aspirasi petani kecil ke panggung Eropa," ujarnya dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (6/9).
Keikutsertaan petani perempuan dalam diplomasi internasional ini juga menegaskan peran strategis perempuan di sektor pertanian.
Mereka bukan hanya menjadi pelaku produksi di tingkat lokal, tetapi juga duta yang mampu memperjuangkan hak dan kepentingan petani skala kecil di forum global.
Keberanian sembilan perempuan ini diharapkan membuka jalur komunikasi lebih langsung antara petani smallholders Indonesia dengan pembuat kebijakan EUDR.
Selain bertemu pejabat Uni Eropa, para petani perempuan juga dijadwalkan melakukan sesi pertemuan dengan media internasional dan organisasi non-pemerintah (NGO).
Aktivitas ini bertujuan agar pesan tentang tantangan yang mereka hadapi bisa sampai ke khalayak lebih luas dan mendapat perhatian global.
Roadshow ini juga menjadi momentum untuk mempromosikan komoditas unggulan Indonesia. Kakao, kopi, karet, dan sawit bukan sekadar produk ekspor, tetapi juga sumber mata pencaharian yang menopang ekonomi masyarakat desa.
Dengan mempertemukan petani dengan importir dan pengusaha Eropa, diharapkan tercipta peluang pasar baru sekaligus edukasi tentang praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Keikutsertaan sembilan petani perempuan ini juga relevan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menjaga keberlanjutan industri pertanian dan perkebunan.
Petani smallholders selama ini menjadi ujung tombak produksi komoditas strategis nasional, namun sering terpinggirkan oleh regulasi internasional yang ketat. Dengan langsung turun tangan di Eropa, mereka bisa menyuarakan tantangan yang dihadapi, mulai dari sertifikasi, biaya adaptasi, hingga risiko kehilangan pasar.
Kementerian Luar Negeri menekankan bahwa misi ini bukan sekadar diplomasi simbolis. Ini adalah langkah nyata agar suara petani kecil terdengar di tingkat global dan menjadi bahan pertimbangan bagi revisi atau implementasi kebijakan yang lebih adil.
Harapannya, kebijakan seperti EUDR tidak hanya melindungi hutan Eropa atau dunia, tetapi juga memberi ruang bagi petani smallholders Indonesia untuk tetap berproduksi dan berdaya saing.
Dengan langkah ini, sembilan petani perempuan bukan hanya menjadi simbol ketangguhan perempuan di sektor pertanian, tetapi juga duta yang memperjuangkan kesejahteraan ribuan petani kecil lainnya.







Komentar Via Facebook :