https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Laporan Gapoktan Amanah Ditindaklanjuti, Polsek Bahar Selatan Sudah Periksa Tiga Petani

Laporan Gapoktan Amanah Ditindaklanjuti, Polsek Bahar Selatan Sudah Periksa Tiga Petani

Ketua dan pengurus Gapoktan Amanah di Desa Ujung Tanjung. (Istimewa)


Muaro Jambi, elaeis.co - Awal pekan lalu, tepatnya Rabu (13/3) tiga orang petani kelapa sawit yakni Supratno, Sulaiman dan Sarno yang merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Amanah di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Bahar Selatan, Muaro Jambi diperiksa Polsek Bahar Selatan. Ketiganya dipanggil pihak kepolisian atas dugaan Perbuatan Tidak Menyenangkan yang dilaporkan oleh Ketua Gapoktan Amanah Syafrizal Sabila beberapa waktu lalu.

Saat pemanggilan tersebut ketiganya hadir, bahkan ditemani sejumlah petani lain.

Sementara, besok pagi Selasa (19/3) giliran Ketua Gapoktan Amanah Syafrizal Sabila akan menghadap Polsek Bahar Selatan untuk memberikan klarifikasi terkait laporannya tersebut.

"Besok kita diundang untuk memberikan klarifikasi terkait laporan kita itu. Saat ini saya juga sudah siapkan bukti tambahan dan nanti kita berikan ke pihak kepolisian," ujar Syafrizal, Senin (18/3).

"Yang lucu kembali muncul pemberitaan usai ketiga petani keluar dari kantor Polsek Bahar Selatan. Dimana disebutkan tiga orang itu datang ke kantor polisi dengan ditemani puluhan petani. Padahal hanya beberapa orang saja yang ikut, itu pun atas ajakan petani tadi. Artinya kembali ada pembohongan publik dalam pemberitaan sebuah media itu," imbuhnya.

Intinya kata Rizal, pihaknya menyerahkan proses hukum ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Yang jelas menurutnya, realisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Gapoktan Amanah sudah berjalan sesuai dengan aturan, bahkan anggota yang berjumlah 38 orang lainnya merasa puas.

Seperti kata Teguh yang mengatakan realisasi PSR sudah berjalan sesuai dengan aturan. Bahkan Teguh merasa puas dengan OSR tersebut. Mulai dari pengerjaan,  bibit hingga perawatan berjalan maksimal. Malah perawatan selama satu tahun sudah diberikan ke petani.

"Pernyataan mereka (terlapor) sangat merugikan pagi petani lain. Padahal semua sudah berjalan dengan baik. Pupuk sudah di kasih, upah tanam sudah di kasih, upah pupuk dasar sudah di kasih, upah mbokor piringan sudah di kasih juga. Jadi kurang transparan gimana lagi coba kalau dibandingkan gapoktan yang lain," bebernya.

Begitu juga kata Supandi,  Ia justru merasa tertolong dan bersyukur atas adanya program PSR dengan dana hibah dari BPDPKS dan dipercayakan kepada Gapoktan Amanah.

"Ini sangat membantu saya, meringankan beban dalam mengelola lahan itu. Dimana semua kebutuhan peremajaan terpenuhi. Saya tidak ada keluhan dan ini sangat bermanfaat bagi saya," ujarnya.

Sementara menurut S Hariyanto yang juga merupakan Anggota Gapoktan Amanah mengaku senang dengan PSR ini. Sebab sudah satu tahun peremajaan ini semua kebutuhan kebun sudah tersalurkan. Seperti pemupukan, Ia sudah melakukannya sebanyak 3 kali. Pupuk yang digunakan juga pupuk jatah PSR.

"Sangat puas, bibit yang disalurkan juga sesuai dengan yang diharapkan. Jumlahnya juga cocok malah ada lebih. Bibit juga berasal dari penangkar yang jelas yakni OT ESI," ujar pria yang punya kapling unit 20 tersebut.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :