https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

KPIP Barito Timur Keluhkan Soal Pembagian Hasil Panen, Ini Kata PT BKI

KPIP Barito Timur Keluhkan Soal Pembagian Hasil Panen, Ini Kata PT BKI

Para petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Plasma Isa Pakat (KPIP) Kelurahan Bambulung, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). (Foto: akun media s


Tamiang Layang, elaeis.co - Para petani plasma sawit yang tergabung dalam Koperasi Plasma Isa Pakat (KPIP) mengeluhkan hasil pembagian panen tandan buah segar (TBS) milik petani yang dikelola oleh PT Borneo Ketapang Indah (BKI)

Sekadar informasi, KPIP diketahui beralamat di Jalan Dumpo, Kelurahan Bambulung, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Berto selaku Ketua KPIP mengklaim dana hasil panen yang diperoleh para petani anggota KPIP sebagai petani plasma PT BKI sangat tidak mencukupi.

“Mereka (PT BKI - red) enggak pernah kasih tahu bagaimana perhitungan dana dan hasil pengelolaan kebun kami sebagai petani,” kata Berto kepada elaeis.co , kemarin.

"Kami sudah menerima dana langsung ke rekening kami. Ada yang menerima Rp 250.000 per hektar. Ada yang menerima kurang dari jumlah itu. Semua itu langsung kami terima tanpa ada penjelasan detailnya," tambahnya.

Mereka sempat mengintip hal tersebut dan mendapatkan jawaban kalau para petani sawit masih punya hutang ke perusahaan.

Berto mengklaim tidak tahu berapa utang petani dan berapa cicilannya ke PT BKI. 

“Jangan-jangan sampai anak cucu kami pun nanti dinyatakan tetap berhutang kepada perusahaan inti,” ucap Berto. 

Ia mengungkapkan, apa yang dialami anggota KPIP telah diungkapkan ke media sosial seperti facebook.

Salah satu pengurus KPIP yang enggan menyebutkan namanya, membenarkan apa yang diucapkan Berto.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya kami menerima Rp 250.000 per hektar. Tapi karena ada gejolak, banyak petani yang menggugat, lalu naiklah dana panen kami Rp 500.000 per hektar per bulan,” ujar petani tersebut.

Erwin selaku Manager Kemitraan PT BKI, saat dikonfirmasi secara terpisah menyebutkan pihak perusahaan sebagai inti tidak pernah menjalin kemitraan dengan KPIP.

“PT BKI itu sejak awal menjalin kemitraan dengan KUBB, Koperasi Usaha Bina Bersama, yang dipimpin oleh petani bernama Pak Mulyadi,” ujar Erwin.

Mengenai kemitraan lama antara KUBB dengan PT BKI, ucap Erwin, adalah satu siklus tanam kelapa sawit yaitu selama 25 tahun.

Berto dan petani sawit plasma lainnya, kata dia, diketahui beberapa tahun kemudian memisahkan diri dari KUBB dan membentuk KPIP.

“Kemitraan kami kan dengan KUBB, bukan dengan Isa Pakat. Secara legal kami MoU atau kerjasama dengan KUBB,” ujar Erwin. 

"Kalau ada gejolak atau yang memisahkan diri dari KUBB, ya kami mana yang tahu. Itu mungkin urusan internal mereka," tambahnya.

Erwin menyebutkan, seluruh biaya operasional dan dana panen yang dikelola PT BKI disalurkan ke mitra, yakni KUBB, untuk kemudian dibagikan ke masing-masing petani mitra sawit, termasuk yang tergabung dalam KPIP.

Oleh karena itu, Erwin menghimbau para petani sawit yang tergabung dalam KPIP untuk bertanya kepada KUBB pimpimam Mulyadi terkait semua yang dikeluhkan.

Komentar Via Facebook :