Bengkulu, elaeis.co - Akses keluar masuk untuk mengangkut hasil tanaman kelapa sawit PT Ciptamas Bumi Selaras (CBS), diportal warga Desa Sinar Banten di Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Jalan sentra produksi desa itu dipalang lantaran perusahaan dibawah bendera PT Kuala Gunung Sejahtera (KGS) ini belum membayar kompensasi untuk petani.

"Sudah 2 bulan mereka belum bayar. Totalnya sekitar Rp 500 juta untuk tiga koperasi," kata Ketua Koperasi Tetap Bumi Selaras (TBS), Edyan Sirajudin kepada elaeis.co, kemarin.

Ketiga koperasi itu yakni; Luas Mitra Selaras (LMS), Sahabat Bumi Selaras (SBS), dan Graha Mitra Selaras (GMS).

Edyan mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah membicarakan hal ini ke perusahaan. Namun tidak ada kejelasan. "Kami sudah komunikasi, tapi tak ada respon dari pihak perusahaan," tuturnya.

Ketua Koperasi GMS, Ahyatul Khair menambahkan, adanya uang kompensasi awalnya karena anggota koperasi menyerahkan lahan ke perusahaan.

Dari hasil kesepakatan, setiap anggota koperasi menerima kompensasi Rp 450 ribu per hektar tiap bulan sesuai luas lahan yang diserahkan ke PT CBS.

"Tapi sampai saat ini belum dibayarkan oleh perusahaan. Kapan waktu pembayarannya pun tak jelas," ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.