Berita / Bisnis /
Komit Biayai Sektor Sawit, UOB Tak Terusik Penertiban Kawasan Hutan
Jakarta, elaeis.co – Bank UOB berkomitmen mendukung pembiayaan di sektor usaha berkelanjutan. Hingga akhir 2025, UOB menargetkan total pembiayaan berkelanjutan mencapai US$ 58 miliar.
Sekitar US$ 7 miliar dari target itu dialokasikan khusus untuk perdagangan berkelanjutan, industri kelapa sawit masuk sebagai salah satu fokus utamanya.
Ernest Tan, Head Consumer Goods - Sector Solution UOB Group, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki prospek cerah dalam pembiayaan sektor sawit berkelanjutan. Dibandingkan dengan Malaysia, usia tanaman sawit di Indonesia tergolong lebih muda, yang berarti masih berada dalam fase produktif dan efisien. "Kami pikir peluang di Indonesia lebih maju," ujar Ernest dalam rilis media yang diterima elaeis.co, Kamis (24/4).
Dukungan ini datang di tengah kekhawatiran akan potensi peningkatan non-performing loan (NPL) dalam sektor sawit akibat penertiban kawasan hutan. Namun, UOB Indonesia tetap percaya diri. Industri minyak sawit mentah (CPO) dinilai masih menunjukkan ketahanan, meski diterpa isu lingkungan dan tekanan regulasi.
Susanto Lukman, Wholesale Banking ESG Coordinator UOB Indonesia, menjelaskan bahwa kondisi debitur UOB sejauh ini masih cukup sehat. “Alhamdulillah, debitur kami masih cukup baik dan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada,” ucapnya optimis.
Namun dia tetap mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap proses perizinan dan tata kelola administrasi. Ia menegaskan bahwa perusahaan harus memastikan aktivitasnya tidak menyalahi aturan, terutama jika bersinggungan dengan kawasan hutan lindung.
“Jika suatu kawasan memang masih termasuk wilayah yang dilindungi, maka perusahaan tidak boleh beroperasi sembarangan di sana,” jelasnya.
Langkah UOB ini menunjukkan arah jelas: keberlanjutan bukan sekadar tren, tapi masa depan industri. Dengan pembiayaan yang berpihak pada kelapa sawit berkelanjutan, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi di pasar global, tapi juga menapaki jalur hijau yang lebih lestari.







Komentar Via Facebook :