https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Kenali Uret Sawit, Begini Cara Cegah Sebelum Terlambat

Kenali Uret Sawit, Begini Cara Cegah Sebelum Terlambat

Uret Sawit, Foto : Ist


Jakarta, elaeis.co – Uret sawit sering tak terlihat, tapi dampaknya bisa bikin bibit mati satu per satu. Kenali biangnya dan cegah sejak awal sebelum kebunmu terlanjur merugi karena serangan kumbang tanduk ini.

Petani sawit pasti sudah tidak asing lagi dengan hama satu ini. Bentuknya lembek, putih, dan sering nongkrong di tumpukan batang sawit yang lapuk. Yup, uret sawit alias larva Oryctes rhinoceros. Jangan remehkan ukurannya yang mungil, karena kalau dibiarkan berkembang biak, efeknya bisa bikin tanaman muda mati sebelum sempat berproduksi.

Uret sawit adalah larva dari kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang sering ditemukan di kebun kelapa sawit. Larva ini biasanya hidup dan tumbuh subur pada bahan organik yang sedang membusuk, misalnya pada batang dan pelepah sawit yang lapuk, tumpukan tandan kosong, atau kompos yang tidak dikelola dengan baik. Bentuk tubuhnya mudah dikenali karena tampak melengkung menyerupai huruf “C”, berwarna putih dengan kepala cokelat.

Masalah mulai muncul ketika lahan replanting dibiarkan kotor dan penuh sisa batang sawit bekas tebang. Kondisi lembap dan kaya bahan organik seperti ini berubah menjadi “hotel mewah” bagi uret untuk berkembang biak. Begitu populasi larva meningkat, risiko serangan kumbang tanduk ke tanaman muda ikut melonjak.

Pengendalian uret sawit sebenarnya paling efektif dilakukan sejak awal, bahkan sebelum proses tanam ulang dimulai. Jangan menunggu sampai tanaman muda rusak lalu sibuk mencari jalan keluar. Kebersihan lahan, pemanfaatan agen hayati, hingga pengendalian terpadu bisa menekan populasi hama ini sejak dini. Kuncinya sederhana: putus rantai hidupnya dari sumbernya.

Langkah mekanis bisa menjadi pilihan pertama karena murah, praktis, dan bisa dilakukan oleh tenaga kebun. Caranya dengan mengambil uret langsung dari tumpukan bahan organik, lalu menghancurkan sisa batang sawit lama sebelum replanting. Setelah itu, bahan organik yang membusuk perlu segera dikomposkan atau dimusnahkan agar tidak menjadi tempat berkembang biak.

Pendekatan biologis juga patut diprioritaskan karena lebih ramah lingkungan. Jamur Metarhizium sp. bisa digunakan sebagai agen hayati untuk membunuh uret secara alami. Aplikasinya dilakukan pada area bekas batang sawit yang sudah dihancurkan atau lokasi yang berpotensi menjadi sarang uret. Selain efektif, penggunaan agen hayati ini aman bagi lingkungan, pekerja, maupun tanaman.

Jika serangan sudah terlanjur berat dan populasi sulit dikendalikan, barulah solusi kimia dapat menjadi opsi tambahan. Penggunaan insektisida atau feromon tetap harus mengikuti rekomendasi ahli atau panduan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Pengaplikasiannya pun tidak boleh sembarangan. Tetap harus terukur, terpadu, dan bukan asal semprot agar tidak memicu masalah baru di kemudian hari.

Kalau kebun bersih dari sarang uret, tanaman muda bisa tumbuh sehat dan hasil panen lebih terjamin. Mau kebun sawit tetap produktif? Mulai dari langkah kecil, jangan biarkan uret berkembang biak diam-diam di kebunmu.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :