Jakarta, elaeis.co -�Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mencatat ada beberapa hal yang menjadi komponen utama dalam suksesnya mengembangkan kelapa sawit yang berdaya saing.�

Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Rino Afrino, menyebutkan, menurut catatan APKASINDO di tahun 2021, komponen pertama sawit berdaya saing adalah harga yang baik.

"Harga saja ternyata tidak cukup, daya saing juga ditentukan oleh bagaimana mengoptimalkan produktivitas. Ini menjadi kunci sukses kedua kita. Bagaimana produktivitas tanpa memperluas lahan atau dikatakan intensifikasi," katanya.�

Hal ketiga yang tidak kalah penting menuju sawit berdaya saing, lanjut Rino, adalah kepastian usaha dan hak-hak para pekebun.�

"Daya saing tentu erat kaitannya dengan kepastian usaha, erat kaitannya dengan perlindungan aset, perlindungan hak azasi kita selaku masyarakat yang telah menguasai lahan," tambahnya.

Keempat, kata Rino, adalah meningkatkan sumber daya manusia. Menurutnya ini menjadi kunci penting, bagaimana Indonesia harus meningkatkan kompetensi pekebun juga untuk membentuk manajemen kelembagaan yang baik.

"Terakhir adalah lintas sektoral terkait regulasi kelapa sawit yang menjadi payung dari semua pelaksanaan kebun sawit rakyat," imbuhnya.�

Namun, Rino menyebutkan bahwa hal terpenting yang menjadi kunci dari kelima komponen tersebut untuk sawit berdaya saing adalah kemitraan.�

"Kemitraan yang dimaksud APKASINDO di sini ada dua. Yaitu bagaimana kita bisa melakukan sinergi dengan rantai pasok, dari hulu sampai hilir. Kedua adalah kelembagaan. Bagaimana mensinergikan kementerian dan lembaga terkait, dan pihak-pihak swasta, agar setiap regulasinya, keberpihakannya terus ada untuk petani sawit rakyat," jelas Rino.

"Itulah kenapa APKASINDO juga melakukan aspek-aspek pengawalan regulasi, lobi dan publikasi, semua tidak lain adalah untuk meningkatkan daya saing perkebunan sawit rakyat," pungkasnya.

�