https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

Kelangkaan Pupuk Ganggu Program PSR di Bengkulu

Kelangkaan Pupuk Ganggu Program PSR di Bengkulu

Pelaksanaan kegiatan PSR di Bengkulu.


Bengkulu, elaeis.co - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Bengkulu dikhawatirkan terganggu oleh kelangkaan pupuk non-subsidi, menimbulkan kekhawatiran terhadap kelancaran program tersebut. Petani di Desa Pematang Tiga Kabupaten Bengkulu Tengah, seperti Ibrahim (44), mengungkapkan kesulitan mereka dalam mendapatkan pupuk non-subsidi yang sangat diperlukan untuk mendukung program PSR.

Menurut Ibrahim, keberhasilan program PSR sangat tergantung pada ketersediaan pupuk, namun sulitnya mendapatkan pasokan pupuk tersebut dapat menghambat kemajuan program. "Sulitnya mendapatkan pupuk akan menyebabkan program PSR tidak berjalan maksimal di Bengkulu," ujarnya pada Sabtu 24 Februari 2024.

Pemerintah setempat di Bengkulu Tengah telah diingatkan akan urgensi masalah kelangkaan pupuk ini. Keterlambatan dalam penyaluran pupuk non-subsidi dapat berdampak negatif terhadap produktivitas dan keberlanjutan program PSR.
"Kami berharap masalah kelangkaan pupuk nonsubsidi bisa selesai karena kalau tidak bisa berdampak negatif terhadap produktivitas dan keberlanjutan program PSR," kata Ibrahim.

Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Tengah, Endang Sumantri menyatakan, bahwa pihaknya sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah ini. "Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan pupuk agar program PSR dapat berjalan lancar," kata Endang.

Sementara itu, Sekretaris DPW Apkasindo Provinsi Bengkulu, John Simamora mengaku, ketidakpastian pasokan pupuk non-subsidi juga mempengaruhi kepercayaan petani terhadap program PSR. Beberapa petani di Bengkulu menyampaikan kekhawatiran mereka akan keberlanjutan program ini jika masalah kelangkaan pupuk tidak segera terselesaikan. John mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan. 
"Kami membutuhkan kepastian pasokan pupuk agar dapat menjalankan program PSR dengan efektif," ungkap John.

John mengaku, petani juga menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dalam menangani masalah ini. Mereka berharap adanya langkah konkret untuk memastikan pasokan pupuk tersedia sesuai kebutuhan petani.
"Kami berharap pemerintah pusat bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menemukan solusi terbaik dalam mengatasi kelangkaan pupuk tersebut," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :