https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Kebunnya itu Juga, Tapi Hasilnya Berlipat-lipat

Kebunnya itu Juga, Tapi Hasilnya Berlipat-lipat

Fauzi Yahya (kanan) saat menerima bantuan bibit pohon jengkol dan pupuk untuk Koperasi Tuah Tamita Beusama Kabupaten Aceh Jaya. Foto: dokumentasi pribadi


Banda Aceh, Elaeis.co - Fauzi Yahya, Ketua Koperasi Tuah Tamita Beusama Kabupaten Aceh Jaya patut diacungi jempol. Ia mampu meredam keinginan petani sawit swadaya setempat membuka lahan baru untuk kebun sawit setelah dapat cuan dari kenaikan harga tandan buah segar (TBS) beberapa bulan terakhir.

Fauzi memaksimalkan fungsi koperasi yang dipimpimnya untuk memaksimalkan potensi lahan milik petani. “Koperasi ini beranggotakan banyak petani dari berbagai kelompok tani. Koperasi Tuah Tamita Beusama bergerak di bidang perkebunan, perikanan, dan semua jenis pertanian," kata Fauzi kepada Elaeis.co, Rabu (8/12/2021) malam.

Menurutnya, anggota koperasi itu memiliki kebun sawit dengan luas beragam, mulai dari satu hektar hingga di atas lima hektar. Naiknya pendapatan mereka beberapa bulan belakangan membuat para petani sawit mulai tergoda untuk membuka lahan baru.

“Ada yang punya uang untuk beli lahan baru, tapi tak cukup kuat modalnya untuk biaya penanaman dan perawatan kebun sawit yang baru. Tetapi ada juga petani yang punya modal cukup kuat, cuma tidak ada lagi lahan di sekitar sini yang mau dijual,” ungkapnya.

Karena tujuan akhirnya adalah menambah penghasilan, Fauzi lantas mencari peluang usaha dengan memanfaatkan lahan yang ada. “Saya ajak cari peluang ekonomi baru di kebun yang sama, tak perlu beli lahan,” tukasnya.

Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Aceh Jaya ini lantas mengontak kenalannya bernama Fuadri, mantan Wakil Bupati Aceh Barat yang kini duduk sebagai anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Daat diminta memberikan bantuan bibit jengkol kepada anggota Koperasi Tuah Tamita Beusama, ternyata Fuadri langsung bersedia. Bantuan 8.000 bibit pohon jengkol sekalian pupuknya diserahkan Fuadri kepada anggota koperasi itu.

“Jengkol ditanam di bagian luar kebun, di sela-sela sawit. Rata-rata per hektar ditanami 50 pohon jengkol,” kata Fauzi.

Jika nanti panen, per pohon diperkirakan bisa menghasilkan 100 kilogram jengkol. Itu artinya dari satu hektar kebun sawit bisa dipanen 5 ton jengkol. “Itu tambahan penghasilan bagi pemilik kebun,” katanya.

Fauzi juga berencana akan membuat peternakan kambing di kebun sawit jika pengembangan rumput gajah poni yang hanya bisa tumbuh hingga 25 sentimeter berhasil mereka lakukan. Rumput gajah poni itu mereka dapatkan dari Direktorat Jenderal Pertanian Kementerian Pertanian dan akan mereka terima besok, Jumat (10/12). Pihak Kementerian Pertanian juga berjanji akan memberikan bantuan kambing jika koperasi berhasil merawat rumput tersebut dengan baik. 

Menurut Fauzi, rumput gajah poni akan dipanen setelah berusia lima bulan. Pihak Kementerian Pertanian, kata dia, akan melihat perkembangan rumput tersebut setelah berusia dua bulan. Lalu dari situ akan diputuskan apakah pihak koperasi berhak mendapat bantuan kambing atau tidak.

"Jadi begini, bantuan kambing diberikan kalau kami bisa merawat rumput gajah poni ini. Kambing yang akan disumbangkan itu bukan sembarang kambing, saya lupa namanya, tapi merupakan hasil persilangan kambing etawa dan kambing kacang. Tempat penelitian dan peternakan kambing ini ada di Tebing Tinggi, Sumatera Utara," paparnya.

Dari informasi yang dia dapat, kambing peranakan itu sudah bisa dijual setelah berusia dua setengah tahun. “Saya sangat yakin akan kualitas kambing itu karena sudah langsung melihat ke lokasi peternakan di Tebing Tinggi beberapa waktu lalu. Kambing peranakan baru dari Kota Lemang itu sudah banyak dikirim ke Nusa Tenggara Timur, Bali, Pulau Jawa, Kalimantan, dan daerah lainnya di Indonesia,” bebernya.

Dia yakin jengkol dan ternak kambing itu akan jadi sumber pendapatan tambahan bagi petani sawit. “Tak perlu membuka kebun sawit baru. Kebun sawitnya itu juga, tapi hasilnya meningkat,” tegasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :