https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kaltim Cetak 4,3 Juta Ton CPO, Rudy Mas’ud Kini Disebut Gubernur Sawit

Kaltim Cetak 4,3 Juta Ton CPO, Rudy Mas’ud Kini Disebut Gubernur Sawit

Setara Cita Palm Oil Convention dan Job Fair 2025. Dok.Istimewa


Kaltim, elaeis.co - Julukan baru kini melekat pada Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud. Jika dulu ia sempat menjuluki rekannya Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Konten” karena aktif di media sosial, kini giliran Rudy yang dijuluki “Gubernur Sawit”. 

Gelar ini diberikan pada ajang Setara Cita Palm Oil Convention dan Job Fair 2025, merujuk pada peran Kaltim sebagai salah satu penghasil sawit terbesar di tanah air.

Rudy menerima penghargaan tersebut karena kepemimpinannya dinilai berhasil mendorong sektor kelapa sawit Kaltim ke arah yang lebih berkelanjutan. 

Ia menegaskan, sawit tidak boleh hanya dipandang sebagai komoditas ekonomi, melainkan bagian dari ekosistem besar yang menopang kehidupan rakyat dan pembangunan daerah.

“Sawit adalah berkah, tapi berkah itu harus kita kelola dengan penuh tanggung jawab. Keberlanjutan, keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan adalah prinsip yang harus selalu kita pegang,” ujar Rudy, Selasa (9/9).

Rudy mengungkapkan, luas perkebunan sawit yang sudah berproduksi di Kaltim mencapai 1,34–1,57 juta hektare, dengan hasil panen sekitar 17–19 juta ton tandan buah segar (TBS) per tahun. 

Dari jumlah itu, dihasilkan 4,3 juta ton crude palm oil (CPO) setiap tahunnya. Angka ini menempatkan Kaltim sebagai daerah produsen sawit terbesar sekaligus pilar utama ekonomi rakyat di luar Jawa.

Menurut Rudy, potensi besar itu harus dikelola secara bijak agar sawit benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi hijau Kaltim. Karena itu, pemerintah provinsi menegaskan komitmen pada pengembangan perkebunan sawit berkelanjutan yang selaras dengan visi “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”.

Rudy juga mendorong perusahaan sawit agar memfokuskan program corporate social responsibility (CSR) pada kebutuhan masyarakat yang sejalan dengan prioritas pembangunan daerah. Mulai dari pendidikan, kesehatan, perumahan layak huni, hingga pengendalian inflasi.

Dengan cara itu, menurutnya, perusahaan sawit tidak hanya memberi nilai ekonomi melalui produksi dan pajak, tetapi juga manfaat sosial yang langsung dirasakan masyarakat.

Rudy turut mengapresiasi penyelenggaraan konvensi dan job fair sawit yang digelar bersamaan dengan acara ini. Ia menilai kegiatan tersebut penting untuk memperkuat kapasitas UMKM, koperasi, serta membuka peluang kerja baru bagi generasi muda Kaltim.

“Melalui kolaborasi pemerintah, industri, dan masyarakat, ekosistem sawit Kaltim dapat tumbuh berkelanjutan, memperkuat ekonomi hijau, serta menjadikan Kaltim motor penggerak sawit berdaya saing di tingkat nasional maupun global,” jelasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :