https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Kalteng Gelar Musrenbang Susun RPJPD 2025-2045 dan RKPD Tahun 2025

Kalteng Gelar Musrenbang Susun RPJPD 2025-2045 dan RKPD Tahun 2025

Kegiaran Musrenbang Kalteng dalam rangka Penajaman dan Harmonisasi Usulan Program dan Kegiatan Prioritas Tahun 2025. Foto:Iksan


Palangka Raya, elaeis.co – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo membuka Musrenbang Provinsi Kalteng Tahun 2024 dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, Rabu (24/3).

Dia mengatakan pembangunan Kalteng Tahun 2025-2045 adalah kelanjutan dari periode Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 yang mengacu pada visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 “Indonesia Emas 2045”.

Penyusunan RKPD Tahun 2025 mengacu pada Dokumen RPJMD Provinsi Kalteng Tahun 2021-2026, Rancangan RPJPD Provinsi Kalteng Tahun 2025-2045, dan juga mempedomani Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025, yang mengusung tema untuk wilayah Kalimantan 'Superhub Ekonomi Nusantara'. ”Sedangkan untuk Kalimantan Tengah sendiri mengusung tema Lumbung Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional,” jelasnya dalam keterangan resmi Pemprov Kalteng, kemarin.

Wagub menambahkan, tingkat kemiskinan Provinsi Kalteng tahun 2023 adalah 5,11 persen, lebih rendah dibanding Angka Nasional yakni 9,36 persen.
”Sedangkan Gini Ratio 0,317, lebih baik dari angka Nasional 0,388. Tingkat Pengangguran Terbuka 4,10 persen, lebih rendah dibandingkan capaian nasional yang sebesar 5,32 persen. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi sebesar 4,14 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 73,73, serta angka prevalensi stunting sebesar 23,5 persen, sedang angka Nasional 21,6 persen,” paparnya.

Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan data produksi kelapa sawit Provinsi Kalteng sepanjang tahun 2023. Produksi Tanda Buah Segar (TBS) sebesar 27.962.627.732 ton, Crude Plam Oil (CPO) 6.109.866.654 ton (rendemen 22,05 persen), Palm Kernel Oil (PKO) 137.548.055 ton (rendemen 49,60 persen), dan Kernel 1.267.431.994 ton.

Menurutnya, sektor sawit sangat mendukung pembangunan daerah dan masuknya investasi membuka lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, membangun SDM, dan meningkatkan infrastruktur.

"Pemprov Kalteng mengapresiasi iklim investasi sawit yang baik dan mendorong agar hasil produksinya berdampak kepada masyarakat sekitar. Seperti fasilitas layanan kesehatan, penyerapan tenaga kerja, pendidikan, infrastruktur hingga peningkatan perekonomian dan kesejahteraan,” sebutnya.

Tak lupa dia mengingatkan pentingnya perusahaan kelapa sawit di Kalteng untuk memperhatikan masyarakat sekitar operasional sesuai ketentuan yang berlaku. "Seperti kewajiban Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat (FPKM) mewajibkan perusahaan membangun kebun plasma untuk masyarakat minimal 20 persen dari luas lahan yangg diusahakan," pesannya. 

Pada Musrenbang ini, Wagub juga meminta agar seluruh stakeholders tetap memprioritaskan pembangunan pada sektor pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan perekonomian, serta meningkatkan pelayanan sektor-sektor tersebut sehingga dapat menjangkau seluruh daerah dan seluruh lapisan masyarakat di Kalteng.

”Selanjutnya, agar mengembangkan Kawasan untuk Industri Pengolahan Hasil Sumber Daya Alam dan Pertanian dalam arti luas, yang dapat berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

Wagub juga meminta semua pihak terkait untuk berkomitmen mendukung penyusunan RPJPD Provinsi Kalteng, dengan turut berpartisipasi aktif menyumbangkan pemikiran atau masukan dari berbagai sudut pandang, sesuai bidangnya masing-masing.

“Dengan demikian, diharapkan nantinya Dokumen Perencanaan Pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah ini benar-benar merupakan jabaran dari gambaran, mimpi, harapan dan cita-cita dari seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat di Kalimantan Tengah sampai 20 tahun ke depan,” pungkasnya.


 

Komentar Via Facebook :