Berita / Papua /
Jokowi Puas dengan Hasil Panen Jagung di Food Estate Keerom
Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau kebun jagung di Keerom. foto: Kementan
Keerom, elaeis.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau program lumbung pangan nasional atau Food Estate di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Kamis 6 Juli. Presiden memastikan program tersebut berjalan cukup baik di mana rata-rata produksinya mencapai 7 ton per hektare.
"Kita lihat hanya dalam waktu 3 bulan hasilnya sudah bagus sekali. Memang beberapa masih jelek, tapi yang gede-gede, yang bagus juga banyak. Semakin baik dan nanti akan direalisasikan dalam kegiatan-kegiatan berikutnya. Yang pasti tiap tahun perlu ada evaluasi mana yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu ditambah," ujar Jokowi.
Menurutnya, salah satu perbaikan yang perlu dilakukan saat ini adalah sistem aliran air agar jarak antara parit dan lahan tidak terlalu jauh. "Lahan Keerom sangat subur. Hasil panen jagung sudah sangat tinggi, kira kira 7 ton per hektarnya sedangkan standar nasionalnya 5,6 ton per hektar," katanya.
Bupati Keerom, Piter Gusbager memastikan bahwa perkembangan lumbung pangan nasional atau program Food Estate di wilayahnya cukup pesat. Apalagi rata-rata produksi panen jagung tahun ini mencapai 7,5 ton per hektare. Piter mengatakan selama ini kesuburan jagung di wilayahnya ditopang berbagai bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kita bersyukur karena baik Bapak Presiden maupun Pak Menteri Pertanian sama-sama memberi perhatian terhadap food estate Keerom. Pak menteri bahkan memberi motivasi kepada petani agar terus berproduksi. Beliau juga berjanji akan kembali ke keerom karena masih ada 45 hektar untuk dipanen sesuai dengan rotase musim tanam," katanya.
Peter mengatakan 60 persen lebih pendapatan masyarakat Keerom bersumber dari sektor pertanian. Kabupaten Keerom adalah salah satu daerah basis pertanian terluas di Provinsi Papua. Karena itu, Piter yakin cara ampuh memperbaiki ekonomi adalah dengan memperbaiki sektor pertanian.
"Daerah Keerom ini adalah daerah pertanian. Jadi kalau mau bereskan masalah Keerom, bereskan pertaniannya. Kalau mau atasi kemiskinan di wilayah ini, selesaikan pertaniannya. Kalau mau meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bereskan pertaniannya," ujarnya.
Bagi Piter, selama ini pertanian telah menjadi simbol utama pemberdayaan masyarakat dalam memperkokoh perekonomian di Kabupaten Keerom. Karena itu, dia mengapresiasi perhatian besar pemerintah pusat terhadap komoditas jagung di wilayahnya.
Diketahui, kegiatan panen jagung di food estate Keerom digelar di lahan 2 hektare dari total luas lahan 500 hektare. Rencananya, perluasan lahan jagung akan diperbesar hingga menjadi 10 ribu hektare. 3.000 hektar diantaranya merupakan eks areal kebun sawit yang tak lagi produktif. Semuanya milik petani plasma yang menjadi mitra PTPN II di tahun 1980-an.
Para petani itu tidak mengurus kebun sawit karena unit usaha PTPN II di Keerom tutup 7 tahun lalu. Mereka bingung karena tidak ada lagi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang mau menampung hasil panennya.
Meski banyak kebun sawit yang terlantar, saat ini banyak juga petani Keerom lainnya yang sukses menanam komoditas sawit. Luasnya kebun sawit di daerah itu sudah mencapai 12.000 hektare.
Piter sangat bersyukur pemerintah menyediakan alternatif bagi para petani yang tak lagi mengurus kebun sawitnya. "Kita bersyukur karena Pak Menteri juga akan mengulurkan alsintan untuk mendukung investasi jagung yang akan terintegrasi atau tumpang sari dengan jenis tanaman lain," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melaksanakan semua arahan Presiden dalam mendukung pengembangan food estate di tanah Papua. Di antaranya mempersiapkan benih unggul dan sarana produksi yang sudah menggunakan teknologi mekanisasi.
"Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktor, cultivator, planter jagung, serta saprotan pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden," jelasnya.







Komentar Via Facebook :