Berita / Internasional /
Jepang Sedot Cangkang Sawit RI, Nilainya USD 138,2 Juta
Cangkang sawit diperiksa petugas bea cukai sebelum dieskpor. Foto: DJBC
Jakarta, elaeis.co – Indonesia membukukan kontrak dagang cangkang kernel kelapa sawit (palm kernel shell) untuk kebutuhan energi terbarukan Jepang. Kontrak dagang tersebut bernilai USD 138,2 juta.
Kesepakatan ini dilakukan melalui pertemuan bisnis (business meeting) dan penandatanganan kesepakatan dagang di Tokyo, Jepang. Kementerian Perdagangan RI bersama Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) memfasilitasi enam perusahaan cangkang ke pertemuan itu.
“Pelaksanaan pertemuan bisnis ini merupakan langkah kongkret dan kolaborasi pemerintah pusat, perwakilan RI di Jepang, dan asosiasi dalam meningkatkan ekspor komoditas cangkang ke Jepang. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas cangkang sawit. Pada 2021, sebesar 87,1 persen tujuan ekspor cangkang adalah Jepang," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, melalui keterangan resmi Kemendag.
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi menyampaikan, Indonesia merupakan “mitra alami” Jepang. Artinya, Indonesia dan Jepang sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 1958. Jepang juga merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar bagi Indonesia.
Dalam hal energi terbarukan, Pemerintah Jepang berkomitmen meningkatkan pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari bahan energi terbarukan sehingga memerlukan pasokan yang berkualitas dan stabil.
“Indonesia sebagai penghasil cangkang sawit terbesar sangat mungkin untuk memenuhi permintaan produk tersebut di Jepang untuk sumber energi biomassa. Sehingga, Indonesia dapat terus meningkatkan perannya sebagai pemasok cangkang sawit utama ke Jepang,” kata Heri.
Ketua Apcasi, Dikki Akhmar menuturkan, potensi cangkang sawit Indonesia sangat besar. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan peningkatan daya saing melalui keberpihakan regulasi dan kebijakan yang menjadikan harga cangkang sawit sangat kompetitif dibanding dengan negara lain.
"Peluang investasi dan perdagangan produk turunan sawit untuk biomassa tidak hanya berupa cangkang sawit, tetapi juga beberapa alternatif lainnya seperti tandan kosong (emptyfruit bunch) juga terbuka lebar bagi para perusahaan Jepang," tambahnya.
Periode Januari─Juli 2022, total ekspor cangkang sawit (HS Code 14049091) Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 207,5 juta atau meningkat 16,51 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.







Komentar Via Facebook :