https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Jawab Tantangan EUDR, BNI Siapkan Playbook ESG Khusus Sektor Sawit

Jawab Tantangan EUDR, BNI Siapkan Playbook ESG Khusus Sektor Sawit

BNI meluncurkan ESG Advisory Playbook pertama di Indonesia.


Jakarta, elaeis.co - BNI makin tancap gas dalam mendorong industri sawit Indonesia masuk ke era bisnis hijau. 

Lewat peluncuran ESG Advisory Playbook khusus sektor kelapa sawit, BNI resmi jadi bank pertama di Indonesia yang punya panduan lengkap untuk membantu perusahaan sawit menjalankan transisi keberlanjutan secara terukur dan sesuai standar global.

Langkah ini muncul di tengah meningkatnya tekanan pasar internasional, terutama dari aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang menuntut jejak pasok sawit lebih transparan dan bebas deforestasi. 

Playbook tersebut dikenalkan dalam gelaran BNI ESG & Sustainability Transition (BEST) Event 2025 di Menara BNI Pejompongan, Rabu (19/11).

Direksi BNI hadir lengkap dalam acara ini, mulai dari Direktur Utama Putrama Wahju Setyawan, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, hingga jajaran direktur bisnis dan risiko. 

Kehadiran pimpinan unit sawit seperti Hendra dan Pancaran Effendi ikut menegaskan kuatnya arah BNI untuk mempercepat agenda keberlanjutan di salah satu industri paling strategis Indonesia.

Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menegaskan bahwa playbook ini akan jadi kompas baru bagi pelaku usaha sawit dalam menghadapi perubahan regulasi global yang makin ketat.

“Playbook ini membantu pelaku usaha memulai dan meningkatkan transisi keberlanjutan sesuai strategi dan kapabilitas masing-masing, sehingga prosesnya bisa lebih sistematis dan terarah,” kata Alexandra.

Menurutnya, inisiatif 2025 ini merupakan lanjutan dari kesuksesan BEST Event tahun sebelumnya, yang fokus pada penerapan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) untuk sektor energi. Tahun ini, BNI memperluas dukungan ke sektor sawit yang punya kontribusi besar bagi ekonomi nasional dan ketahanan pasok global.

Penyusunan playbook dilakukan melalui FGD besar pada 30 Oktober 2025 yang melibatkan banyak pihak: IFC, Kementerian Pertanian, GAPKI, hingga PTPN IV. Masukan mereka menjadi dasar penyusunan sehingga playbook bersifat praktis, relevan, dan menjawab kebutuhan industri.

Dalam peluncuran, PTPN IV dan Sinar Mas Agribusiness membagikan pengalaman mereka soal penerapan roadmap ESG, termasuk tantangan di lapangan. Sementara Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dan GAPKI menekankan pentingnya kolaborasi lintas pelaku usaha.

Alexandra menutup acara dengan pesan bahwa playbook ini bukan proyek sesaat, tetapi bentuk komitmen jangka panjang BNI untuk mendampingi debitur dalam transisi hijau.

Dengan hadirnya ESG Advisory Playbook, BNI menegaskan diri sebagai bank yang proaktif mendorong transformasi keberlanjutan dan memperkuat daya saing industri sawit Indonesia di pasar internasional, langsung mengarah ke target net-zero 2060.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :