Berita / Iptek /
ITB Kenalkan Teknologi Baru Ubah Minyak Sawit Jadi Bahan Bakar dan Minyak Makan
Salah satu booth di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 di Sasana Budaya Ganesa Bandung. Foto: ITB
Bandung, elaeis.co – Institut Teknologi Bandung (ITB) menampilkan inovasi konversi minyak sawit menjadi bahan bakar dan minyak makan pada Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung 7–9 Agustus 2025.
Acara ini mempertemukan perguruan tinggi, industri, dan mitra strategis untuk memamerkan ratusan karya inovasi yang sejalan dengan delapan bidang prioritas riset nasional dalam Asta Cita. Deputi Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi ITB, R. Sugeng Joko Sarwono PhD, menjelaskan bahwa pameran dibagi ke dalam tiga kelompok utama sesuai bidang pengembangan teknologi.
“Masing-masing booth diisi oleh produk teknologi hasil kolaborasi berbagai perguruan tinggi, mulai dari tujuh PTNBH yang masuk 500 besar World Class University hingga perguruan tinggi lainnya. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata semangat membangun kemandirian teknologi, memperkuat daya saing bangsa, dan mendorong hilirisasi riset," jelas Sugeng dalam rilis Humas ITB dikutip Rabu (13/8).
Salah satu yang menjadi perhatian di KSTI 2025 adalah Booth Katalis Merah Putih karya Pusat Rekayasa Katalisis ITB yang dikunjungi langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Deputi Direktur Bidang Pengembangan Pusat/Pusat Penelitian/Pusat Unggulan Ilmiah Direktorat Riset dan Inovasi ITB, Dr. Grandprix Thomryes Marth Kadja, menjelaskan isi dari booth tersebut.
“Booth ini memamerkan teknologi katalis untuk industri refinery, petrokimia, dan oleokimia, hasil inovasi Pusat Rekayasa Katalisis ITB. Inovasi tersebut juga mencakup konversi minyak sawit menjadi minyak makan dan sumber energi, termasuk bensin sawit (bensa),” ungkapnya.
Selain melihat langsung teknologi, Presiden Prabowo juga berdialog dengan pelopor Katalis Merah Putih, Prof. Subagjo dari Fakultas Teknik Industri ITB. “Bapak Presiden pun menanyakan langsung perkembangan teknologi ini kepada Prof. Subagjo, Guru Besar Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB, selaku pelopor Katalis Merah Putih. Termasuk potensi kolaborasi hilirisasi agar manfaatnya semakin luas,” beber Grandprix.
Kehadiran berbagai pihak di KSTI 2025 dinilai memperlihatkan keterpaduan peran akademisi, industri, dan pemerintah dalam pengembangan teknologi nasional. “Kehadiran mereka mencerminkan Asta Cita untuk memperkuat sinergi antara akademisi, industri, dan Pemerintah," tambah Sugeng.
KSTI 2025 juga menampilkan booth produk umum dari berbagai perguruan tinggi secara individual, serta booth mitra industri dan lembaga yang menunjukkan dukungan pada hilirisasi riset.
Pameran ini menjadi sarana bertemunya para pemangku kepentingan untuk memperkenalkan inovasi teknologi yang berpotensi menjawab tantangan nasional, mulai dari ketahanan pangan hingga energi berkelanjutan.







Komentar Via Facebook :