https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

IPB Kenalkan Dua Varietas Benih Sawit Anti Gagal Panen di Cuaca Ekstrem

IPB Kenalkan Dua Varietas Benih Sawit Anti Gagal Panen di Cuaca Ekstrem

Benih sawit. foto: ist.


Bogor, elaeis.co – Perubahan iklim menjadi tantangan bagi industri sawit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, IPB University memperkenalkan dua varietas benih sawit unggulan yang lebih adaptif terhadap kondisi cuaca ekstrem dan memiliki produktivitas tinggi.

Dalam Seminar Nasional bertajuk “Huluisasi dan Hilirisasi Sawit sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia serta Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Nasional” yang diselenggarakan di Bogor, kemarin, Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, mengungkapkan bahwa dua varietas sawit tersebut dikembangkan melalui riset mendalam guna mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.

"Kami telah mengembangkan dua varietas kelapa sawit, yaitu DxP IPB Cepat dan DxP Tahan Kekeringan. Kedua varietas ini memiliki produktivitas mencapai 35-40 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun, tahan terhadap penyakit Ganoderma, serta lebih adaptif terhadap perubahan iklim," ungkap Arif.

Varietas DxP IPB Cepat memiliki keunggulan dalam masa panen yang lebih singkat, sehingga petani dapat memperoleh hasil lebih cepat. Sementara DxP Tahan Kekeringan dirancang khusus untuk menghadapi kondisi iklim yang kering, memungkinkan perkebunan tetap produktif meskipun curah hujan rendah.

Selain mengembangkan benih unggulan, IPB University juga mengintegrasikan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan drone untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan perkebunan sawit.

“Kami menerapkan AI dan IoT untuk pemantauan kesehatan tanaman serta optimasi pemupukan. Selain itu, penggunaan drone dalam sistem pertanian presisi membantu meningkatkan efisiensi perawatan kebun,” jelasnya.

Dengan teknologi ini, petani dapat memantau kondisi tanaman secara langsung, mendeteksi potensi serangan hama atau penyakit lebih dini, serta mengoptimalkan penggunaan pupuk dan air. Selain itu, IPB University juga mengembangkan konsep agroforestri berbasis sawit, yaitu sistem pertanian yang mengombinasikan kelapa sawit dengan tanaman lain guna meningkatkan keanekaragaman hayati dan mendukung kelestarian lingkungan.

Ke depan, IPB University terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dalam bidang pertanian dan perkebunan guna mendukung ketahanan pangan serta energi nasional.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :