Berita / Nasional /
IPOC 2025
Ini Rahasia Sawit Indonesia Tetap Laris di Pasar Global Meski Regulasi Menggila
Fadhil Hasan, Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Nusa Dua, elaeis.co - Industri kelapa sawit Indonesia kembali menunjukkan performa yang bikin bangga. Di tengah tekanan regulasi global dan kebijakan ketat negara tujuan ekspor, sawit Indonesia justru tetap laris manis di pasar dunia.
Rahasianya, yakni strategi jitu dan adaptasi cepat para pelaku industri.
Hal ini terungkap dalam 21st Indonesia Palm Oil Conference and Price Outlook (IPOC) 2025 yang digelar 13-14 November di Nusa Dua, Bali.
Fadhil Hasan, Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), mengungkapkan fakta mencengangkan, produksi sawit nasional naik 13% sepanjang Januari-Agustus 2025, sementara konsumsi domestik tumbuh 5%.
“Ekspor kita bahkan melonjak 15%, meski beberapa pasar seperti Uni Eropa dan India menurun,” jelas Fadhil dalam paparannya.
Kuncinya, menurut Fadhil, adalah fleksibilitas menghadapi pasar global yang terfragmentasi. Regulasi keberlanjutan yang semakin ketat di Eropa, tarif, dan isu deforestasi memang bikin banyak negara konsumen berhati-hati.
Namun, Indonesia menemukan celah yakni memperkuat ekspor ke negara yang permintaan sawitnya tetap tinggi, seperti Rusia, Malaysia, dan Bangladesh.
Yang menarik, Tiongkok sebagai pasar terbesar minyak sawit dunia, juga mulai berubah drastis.
“Perusahaan-perusahaan di sana kini mendorong penggunaan sawit bersertifikat, terutama RSPO. Muncul dua segmen, pembeli sensitif harga dan pembeli premium yang cari produk ramah lingkungan,” kata Fadhil.
Meski sertifikasi menambah biaya US$10-15 per ton, keuntungan jangka panjangnya jelas: akses pasar lebih luas dan hubungan dagang lebih kuat.
Selain RSPO, sistem ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) mulai diakui lebih luas, terutama di Tiongkok. Ini memberi peluang bagi produsen lokal untuk tampil lebih kompetitif, sekaligus menjawab tuntutan konsumen global akan produk berkelanjutan.
“Industri sawit Indonesia bukan hanya soal volume, tapi strategi cerdas menghadapi regulasi dan permintaan global. Ini yang bikin sawit kita tetap dicari dunia, meski aturannya makin ketat," ujarnya.
Dengan kinerja solid, strategi pasar yang adaptif, dan dorongan sertifikasi berkelanjutan, sawit Indonesia siap tetap mendominasi pasar global, membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing bahkan di tengah badai regulasi internasional.







Komentar Via Facebook :