https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ini Imbas Larangan Ekspor Migor yang Dirasakan Perusahaan Sawit

Ini Imbas Larangan Ekspor Migor yang Dirasakan Perusahaan Sawit

Buah sawit dimasukkan ke pabrik untuk diolah menjadi minyak sawit mentah. Foto: Dok.


Jambi, elaeis.co - Kebijakan yang diambil pemerintah demi menstabilkan harga minyak goreng (migor) belum membuahkan hasil. 

Kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation) hingga subsidi migor belum bisa menurunkan harga secara optimal.

Kini pemerintah menjalankan kebijakan baru yakni larangan ekspor migor dan bahan bakunya. Di luar dugaan, kebijakan ini membuat harga TBS sawit anjlok.

Regional Office Manager PT Tri Mitra Lestari, Mashadi, mengatakan, penurunan harga sawit adalah resiko yang tidak bisa dielakkan.

“Seperti kata presiden, kelangkaan migor sudah berlangsung 4 bulan. Berbagai langkah seperti penetapan DMO tidak efektif sehingga diambil langkah sapu jagat. Resikonya memang harga buah sawit akan anjlok, tapi migor bisa murah dan melimpah. Ketika migor sudah stabil, baru larangan ekspor dibuka dan akan terkendali dengan aturan-aturan baru,” katanya kepada elaeis.co kemarin.

Menurut Mashadi, dalam jangka pendek perusahaan juga akan merugi akibat kebijakan tersebut. “Namun secara tahunan atau jangka panjang tetap menguntungkan walaupun persentase laba menyusut,” ujarnya. 

Meski demikian, ia tetap khawatir kebijakan itu akan mengganggu penjualan minyak sawit mentah atau CPO di pasar domestik.

"Selama ini kami jual CPO di pasar lokal, ke depan tetap sama. Dikhawatirkan pembeli berkurang sehingga tangki timbun mungkin akan penuh, ini bisa berakibat harga CPO jadi lebih murah,” katanya.

 

Komentar Via Facebook :