https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Infrastruktur Dibenahi, Masyarakat Diminta Tingkatkan Produktivitas Lahan

Infrastruktur Dibenahi, Masyarakat Diminta Tingkatkan Produktivitas Lahan

Satlantas Polres Kubar meninjau perbaikan jalan untuk persiapan rekayasa lalu lintas. foto: Polres Kubar


Sendawar, elaeis.co – Pembangunan infrastruktur jalan dari kampung ke kecamatan hingga ibu kota Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur, menjadi prioritas utama Bupati FX Yapan dan Wakil Bupati H. Edyanto Arkan selama dua periode menjabat. Pembenahan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas wilayah dan mempercepat pembangunan daerah.

“Meskipun program sudah dirancang dengan baik, tapi jika akses jalan tidak ada, pembangunan tidak akan maksimal. Oleh karena itu, kami berusaha memastikan seluruh kampung hingga kecamatan di Kubar terkoneksi dengan baik,” kata Yapan dalam keterangan resmi Diskominfo Kubar dikutip Selasa (8/10).

Menurutnya, saat ini jalan yang telah dirigid beton di Kubar sudah mencapai sekitar 80 persen. Dari total 190 kampung dan 4 kelurahan di 16 kecamatan, hanya tersisa beberapa kampung yang belum beraspal. Kecamatan Barong Tongkok, Melak, Damai, Linggang Bigung, Nyuatan, Tering, Long Iram, Mook Manar Bulat, dan Sekolaq Darat, hampir seluruhnya sudah terkoneksi dengan jalan mantap.

Ruas jalan antar kampung maupun antar kecamatan yang belum dibangun diproyeksikan bisa selesai pada tahun depan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), Anggaran Dana Kampung (ADK), dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). "Sudah dianggarkan dan tinggal dilelang pada Maret-April 2025 nanti. Diharapkan selesai dan terkoneksi semua hingga batas Kabupaten Kutai Kartanegara untuk memperlancar distribusi logistik," sebutnya.

Dia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan, bukan kepentingan. Jadi antara pemerintah dan DPRD harus saling berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan pembangunan yang ada secara bertahap, berkelanjutan dan pasti. "Diharapkan berdampak pada perekonomian masyarakat, salah satunya daya saing produk semakin membaik,” tukasnya.

Edyanto juga berharap peningkatan infrastruktur yang telah dilakukan dimanfaatkan masyarakat untuk menggenjot produktivitas lahan. “Saya melihat seperti di Kampung Siram Jaya, Kecamatan Bongan, masih banyak lahan yang kosong. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, agar kesejahteraan masyarakat terus bertambah dan bertambah ke depannya,” ujar Wabup. 

Menurutnya, masyarakat yang saat ini memiliki kebun sawit di daerah itu sudah masuk kategori sejahtera. "Apabila masyarakat memiliki lahan 2 hektare kebun sawit, maka penghasilannya minimal sekitar Rp 4 juta per bulannya dengan harga sawit saat ini sekitar Rp 2,600 sampai Rp2,800 per kilogramnya," sebutnya.

“Untuk itu, camat, petinggi kampung beserta jajarannya, harus terus mendorong masyarakatnya memanfaatkan lahan yang masih kosong," tambahnya.

Selain kebun sawit, menurutnya, masyarakat juga bisa menanam tanaman pangan dan hortikultura. "Sebagai gambaran, Jakarta berpenduduk sekitar 11 juta jiwa dan tidak bisa bercocok tanam karena terbatas lahan kosong. Jadi pangannya dipasok dari daerah sekitarnya, salah satunya Lampung," katanya.

"Nah, Kecamatan Bongan merupakan lokasi yang strategis untuk memasok logistik ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, kita harus membuat roadmap (peta jalan) agar kampung-kampung ini bisa sebagai pemasok logistik ke IKN. Ini bukan khayalan, karena jarak tempuh antara wilayah Kecamatan Bongan ke IKN hanya beberapa jam," tambahnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :