https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Industri Sawit RI Paling Kuat, BPDP Ungkap Fakta ke AKPY ‘STIPER’

Industri Sawit RI Paling Kuat, BPDP Ungkap Fakta ke AKPY ‘STIPER’

Putu Juli Ardika saat memberikan kuliah umum kepada 570 mahasiswa baru Akademi Perkebunan Yogyakarta (AKPY) ‘STIPER'. Dok.Istimewa


Jawa Tengah, elaeis.co - Industri kelapa sawit Indonesia kembali ditegaskan sebagai yang paling tangguh di dunia.

Pesan ini disampaikan Putu Juli Ardika, Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang juga Plt Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, saat memberikan kuliah umum kepada 570 mahasiswa baru Akademi Perkebunan Yogyakarta (AKPY) ‘STIPER’.

Acara yang berlangsung di kawasan Stiper Edu Agro Tourism (SEAT) Ungaran, Jawa Tengah, ini digelar bertepatan dengan kegiatan Pembinaan Mental, Fisik, Disiplin, dan Kenal Kebun (Bintalfisdisbun) mahasiswa baru AKPY ‘STIPER’.

Dalam pemaparannya, Putu menekankan bahwa kelapa sawit masih menjadi tulang punggung minyak nabati global. Produktivitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas minyak nabati lain seperti kedelai, bunga matahari, atau rapeseed.

“Dengan efisiensi lahan yang tak tertandingi, sawit menjadi pilihan paling berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia,” ujarnya, Rabu (17/9).

Namun, menurut Putu, keberhasilan itu tidak jarang dibarengi dengan kampanye hitam. Sawit kerap dituding merusak lingkungan, padahal tuduhan tersebut tidak sepenuhnya berdasar. Di sinilah BPDP mengambil peran menyusun program sistematis untuk melawan isu negatif sekaligus menguatkan daya saing industri.

Pemerintah kini mendorong integrasi hulu hingga hilir industri sawit. Di tingkat petani, langkah yang ditempuh antara lain peremajaan sawit rakyat memakai bibit bersertifikat, penyediaan sarana produksi untuk menekan ongkos, serta pelatihan guna meningkatkan keterampilan pekebun swadaya.

“Petani adalah garda depan. Kalau produktivitas mereka naik, seluruh rantai industri akan lebih kuat,” kata Putu.

 

Di sisi pasar, pemerintah menjaga stabilitas harga CPO dengan memperkuat serapan domestik lewat program biodiesel. Cara ini sekaligus mencegah kelebihan stok yang bisa menjatuhkan harga.

Sementara di hilir, fokusnya adalah riset dan pengembangan. Sawit kini diarahkan tidak hanya untuk bahan bakar ramah lingkungan seperti bio-hydrocarbon fuel, tetapi juga untuk pangan sehat, biomaterial, hingga bio-packaging berbasis tandan kosong.

Selain soal pasar dan riset, tata kelola juga dibenahi. Digitalisasi jadi andalan, misalnya lewat aplikasi SIMIRAH untuk distribusi minyak goreng rakyat dan SIPROSATU untuk sistem pengawasan terpadu. Transparansi diharapkan membuat distribusi produk sawit lebih terkontrol dan tepat sasaran.

Pemerintah juga membuka ruang investasi dengan insentif fiskal maupun nonfiskal. Hasil riset pun didorong ke tahap komersialisasi melalui model konsorsium industri, sehingga inovasi bisa langsung menyentuh dunia usaha.

Bagi mahasiswa baru AKPY ‘STIPER’, kuliah umum ini menjadi pengalaman awal yang membuka wawasan. Mereka tidak hanya diperkenalkan pada teknik budidaya, tetapi juga strategi besar yang menjadikan sawit sebagai komoditas strategis nasional.

“Mahasiswa harus memahami bahwa sawit bukan cuma urusan kebun, tetapi juga menyangkut energi, pangan, hingga masa depan ekonomi Indonesia,” pesan Putu.

Dengan kontribusi besar terhadap devisa ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan penyediaan energi terbarukan, sawit ditegaskan kembali sebagai industri paling kuat yang dimiliki Indonesia. Pemerintah berharap generasi muda perkebunan mampu melanjutkan tongkat estafet untuk menjaga keberlanjutan sekaligus memperluas pasar sawit ke level global.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :