https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

Indonesia Siap Jadi Eksportir Utama CPO ke Kanada

Indonesia Siap Jadi Eksportir Utama CPO ke Kanada

Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, Heath MacDonald, bertemu Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta. Foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Hubungan bilateral Indonesia dan Kanada di sektor pertanian kian erat. Dalam kunjungan resminya ke Jakarta, Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, Heath MacDonald, menemui Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, untuk membahas penguatan kerja sama strategis di tengah tantangan global seperti krisis iklim, geopolitik, dan ketahanan pangan dunia.

Pertemuan yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, ini menjadi momen penting karena Indonesia menjadi destinasi internasional pertama MacDonald sejak dirinya dilantik. Dalam diskusi hangat itu, salah satu isu utama yang mencuat adalah peningkatan ekspor kelapa sawit (CPO) Indonesia ke Kanada.

“Kami mendorong agar ke depan, Indonesia menjadi eksportir utama CPO ke Kanada. Intinya kita ingin memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Mentan Amran, Jumat (1/8).

Saat ini, Indonesia tercatat sebagai eksportir CPO terbesar kedua ke Kanada, namun pemerintah yakin posisi puncak bisa diraih dalam waktu dekat. Diplomasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas pasar sawit Indonesia di tengah tekanan global, terutama dari negara-negara yang masih menerapkan berbagai hambatan tarif dan nontarif.

Menteri MacDonald menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menyatakan bahwa Kanada memandang Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Indo-Pasifik, khususnya dalam memperkuat rantai pasok pangan global yang tahan terhadap krisis.

“Kami ingin membangun kemitraan pertanian yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua negara,” ungkapnya.

Selain kelapa sawit, RI dan Kanada juga membuka ruang kerja sama di bidang peternakan, terutama dalam pengembangan industri susu dan sapi hidup. Tak hanya itu, transfer teknologi pertanian dan penguatan sistem ketahanan iklim juga masuk dalam agenda pembahasan.

Kedua pihak berkomitmen mengimplementasikan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai dasar hukum penguatan hubungan ekonomi, termasuk di sektor agrikultur.

Tercatat pada 2024, ekspor produk pertanian Indonesia ke Kanada menembus USD 222 juta. Beberapa komoditas utama yang mendominasi adalah karet (USD 115,4 juta), kakao (USD 58,2 juta), kopi (USD 29,5 juta), dan nanas (USD 5,8 juta). Dengan momentum kerja sama ini, kelapa sawit diprediksi bakal menjadi bintang baru dalam portofolio ekspor RI ke Negeri Daun Maple.

Pertemuan bilateral ini juga menegaskan posisi Indonesia dalam mendorong transformasi pertanian yang modern, inklusif, dan berkelanjutan. Sebelumnya, Mentan Amran juga telah menjalin komunikasi strategis dengan Menteri Pertanian Australia, Julie Collins, untuk membahas pengamanan pasokan pangan dan pertukaran tenaga ahli.

Dengan semakin intensifnya diplomasi pertanian, Indonesia tak hanya memperkuat posisi sebagai lumbung pangan Asia, tapi juga bersiap menjadi pemain utama di pasar global, khususnya dalam ekspor sawit yang kian strategis. Sawit bukan sekadar komoditas, tapi simbol diplomasi hijau Indonesia yang kini makin didengar di panggung dunia.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :