Kalimat sederhana tapi penuh konsekuensi tinggi. Artinya ilmu akan didapat jika sudah dijalani yaitu ilmu hikmah. Petuah agar kita melakukan. Agar dapat ilmu dan dapat hasilnya.

Semua teori yang ada di dalam buku sesungguhnya rangkuman makna dari apa yang sudah dijalankan orang lain sebelum kita, minimal riset/penelitian. Diambil inti sari kesimpulannya.

Baca juga: Menikmati Hasil Inovasi

Petuah kuno dari Jawa tersebut memberikan pesan agar melakukan/mempraktekan berdasarkan ilmu teorinya. Agar dapat ilmu hikmah penyempurnanya. Sehingga akhirnya final sempurna.

Bahkan sesungguhnya kitab/buku tanpa tulisan tapi isinya lengkap adanya. Yaitu pada alam semesta ini, ciptaan Nya. Ilmu kasunyataan/kenyataan tanpa praktek/nglakoni hanya kosong/suwung belaka.

Konkretnya;

Berenang dan naik sepeda motor sesungguhnya seperti tidak masuk akal. Tapi karena keseimbangan jadi masuk akal. Karena mempraktekkan lalu dapat ilmu hikmah. Bekal ilmu hikmah tersebut lalu dijadikan bahan penyempurnaan agar seimbang dan jalan.

Begitupun profesi pengusaha. Rasanya tidak masuk akal. Modal Rp10 juta jika hanya mengambil laba 20% per transaksi pun dari modalnya. Bisa jadi besar usahanya hingga miliaran dalam waktu beberapa tahun.

Bisanya besar, berbekal ilmu hikmah karena melakukan terus.

Begitulah rangkuman dari kajian analisa saya pribadi terhadap rangkaian petuah Jawa pedesaan. Dari buku "Kiat, 50 Insan Sukses Legendaris" jadi idola masyarakat sepanjang masa karena nyata memberi manfaat bagi orang lain jumlah banyak. 

Bukunya tebal sekali tapi menyenangkan karena berbasis empiris, hingga saya baca berulang kali. Terasa dapat ilmu hikmah dari perjalanan orang lain. Tanpa banyak modal pengorbanan. Tinggal disempurnakan agar pas buat kita, ujungnya enak disandang dan dipandang. Legacy bagi negeri ini.