https://www.elaeis.co

Berita / Internasional /

IEU CEPA Diyakini Jadi Jalan Tol Sawit Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa

IEU CEPA Diyakini Jadi Jalan Tol Sawit Indonesia Masuk Pasar Uni Eropa

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels baru-baru ini. foto: Setpres


Jakarta, elaeis.co – Rampungnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) menjadi kabar baik bagi komoditas strategis Indonesia, termasuk minyak sawit. Perjanjian dagang yang dinegosiasikan selama hampir 10 tahun ini diyakini akan membuka jalan tol bagi ekspor sawit ke pasar Uni Eropa yang selama ini kerap menghadapi hambatan tarif dan non-tarif.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Philips Vermonte menilai, rampungnya IEU CEPA menunjukkan posisi Indonesia sebagai tujuan pasar alternatif yang semakin kuat bagi Uni Eropa. Menurutnya, dinamika perang dagang dengan Amerika Serikat membuat Uni Eropa ingin segera mengeratkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

“Uni Eropa melihat keharusan untuk segera menandatangani IEU CEPA karena mereka bisa mengalami kesulitan yang sama terkait tarif AS. Indonesia menjadi mitra penting untuk mengisi ruang-ruang kosong itu,” ujarnya di sela bincang diplomasi bersama Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (14/8).

Uni Eropa selama ini menjadi pasar penting bagi produk sawit Indonesia, baik dalam bentuk minyak mentah (CPO) maupun produk turunannya. Namun, hambatan dagang seperti kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II) dan isu keberlanjutan kerap mengganggu kelancaran ekspor.

Dengan IEU CEPA, tarif bea masuk untuk berbagai produk pertanian, termasuk sawit, berpotensi ditekan atau dihapus. Hal ini membuat produk sawit Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar Eropa yang memiliki daya beli tinggi dan ukuran pasar setara Amerika Serikat.

“Seperti gayung bersambut, di saat Uni Eropa membutuhkan Indonesia, Indonesia membutuhkan Uni Eropa, maka terjadilah IEU CEPA,” tambah Philips.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan rampungnya perundingan IEU CEPA dalam pernyataan pers bersama di Brussels, Belgia, pada 13 Juli 2025. Kedua pihak telah menyepakati semua isi perjanjian, termasuk inti kesepakatan politik yang menjadi fondasi implementasi.

Von der Leyen menegaskan masih banyak potensi kerja sama ekonomi yang bisa dijajaki. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan seluruh dokumen legal IEU CEPA siap disahkan pada September mendatang.

Melalui IEU CEPA, Indonesia dapat menegosiasikan standar keberlanjutan yang adil dan berbasis sains, sekaligus mempromosikan kampanye #SawitBaik di pasar internasional.

Jika dimanfaatkan secara optimal, IEU CEPA bukan hanya akan memperlancar arus ekspor, tetapi juga memperkuat posisi sawit sebagai komoditas unggulan Indonesia di tengah persaingan global. 

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :