Berita / Nusantara /
HIPMI Bengkulu: Petani Harus Punya Pabrik Sendiri
Ketua HIPMI Bengkulu, Undang Sumbaga. (Jos/Elaeis)
Bengkulu, elaeis.co - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bengkulu, mendorong petani kelapa sawit di daerah mengelola tandan buah segar (TBS) sendiri untuk dijadikan minyak goreng (migor).�
Hal tersebut dilakukan mengingat harga jual TBS kelapa sawit tingkat petani sejak beberapa pekan terakhir terus mengalami penurunan hingga Rp 900 per kilogram.
Ketua HIPMI Bengkulu, Undang Sumbaga mengatakan kepada elaeis.co, Senin�(27/6), petani kelapa sawit saat ini bergantung dengan pabrik kelapa sawit untuk diolah menjadi minyak goreng sawit.
Padahal menurutnya petani juga bisa mengelola TBS secara mandiri untuk dijadikan minyak goreng. Salah satunya dengan membentuk koperasi atau mendorong desa membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk membangun industri pengolahan minyak sawit secara mandiri.
"Saya pikir petani bisa mengelola TBS menjadi minyak goreng kalau mereka membentuk koperasi ataupun mendorong BUMDes yang ada di desanya untuk membangun industri pengolahan minyak sawit," kata Undang.
Dengan demikian, kata dia, petani swadaya tak lagi bergantung terhadap berbagai pabrik minyak sawit yang dimiliki korporat besar. Sehingga petani kelapa sawit di daerah bisa lebih mandiri dan tidak khawatir harga TBS dipermainkan oleh perusahaan.







Komentar Via Facebook :