Bengkulu, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu beberapa waktu belakangan terus mengalami penurunan. Harga yang semula berada di kisaran Rp3.000/kg turun menjadi Rp2.700/kg.

Guna melakukan pengawasan harga, Tim Satgas Pengawasan Harga TBS Sawit Bengkulu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah PKS di Kabupaten Mukomuko, Kamis (17/4) kemarin. Salah satunya ke PKS PT SAP. 

"Kita melakukan kunjungan untuk melihat penyebab harga TBS sawit yang mengalami penurunan beberapa waktu belakangan ini," ujar Sekretaris Apkasindo Bengkulu, Jon Simamora kepada elaeis.co, Jumat (18/4).

Dari kunjungan itu Jon menjelaskan terdapat sejumlah penyebab terjadinya penurunan harga. Pertama yang menjadi sangat berpengaruh adalah harga CPO. CPO di jual ke wilayah Lampung dimana membutuhkan biaya yang cukup besar.

Kemudian dari sisi TBS, banyak petani yang menjual TBS dengan tandan panjang dan tidak sesuai SOP PKS. Malah ada juga TBS sawit yang dijual dalam kondisi mentah namun lolos sortir. Ada juga TBS buah pasir dengan bobot di bawah 5 kg.

"Kita juga melihat belum adanya kemitraan, jadi pemasok mayoritas adalah tengkulak atau pemilik RAM," terangnya.

Hasil sidak ini lanjut Jon, nantinya akan dilaporkan ke Gubernur Bengkulu untuk selanjutnya dikaji dan diambil kebijakan. "Kita akan terus melakukan pengawasan agar harga TBS kelapa sawit petani stabil," imbuhnya.