Berita / Serba-Serbi /
Harga Minyak Melonjak, Proyek Senilai Rp 3,6 Triliun Bakal Onstream
Sumur minyak lepas pantai. Foto: Ist.
Jakarta, elaeis.co - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong investor agar lebih agresif menyelesaikan proyek hulu migas. Tahun ini 12 proyek diperkirakan akan onstream, lima diantaranya diproyeksikan segera onstream di kuartal II.
Masing-masing proyek migas Bukit Tua Phase 2B Petronas Carigali Ketapang, proyek gas Hiu Phase 2 Medco E&P Natuna, Jumelai Pertamina Hulu Mahakam, Baru Gas Plant Modif. to Tenayan Plant EMP Bentu, serta OPL South Sembakung JOB PMEP Simenggaris. Investasi untuk lima proyek tersebut mencapai US$ 250,3 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun (asumsi US$ 1 setara Rp 14.400,-).
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, mengatakan, penyelesaian proyek hulu migas akan memberikan dampak yang signifikan untuk mencapai target fiting migas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Lima proyek itu akan memberikan potensi tambahan produksi minyak sebesar 14.000 barel per hari (BOPD) dan gas sebesar 179 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Menurutnya, tingginya harga minyak dunia sejak tahun lalu diperkirakan akan bertahan cukup lama. Bahkan dalam jangka panjang lembaga riset Rystad telah memperkirakan harga minyak dunia berada di kisaran US$ 80 per barel atau lebih tinggi dibandingkan estimasi awal sebesar US$ 60 per barel.
"Momentum harga minyak dunia yang tinggi dimanfaatkan betul oleh SKK Migas dengan mendorong KKKS untuk melakukan investasi yang lebih agresif. KKKS juga didorong untuk melaksanakan programnya lebih dini di awal tahun," kata Julius dalam siaran pers yang diterima elaeis.co, kemarin.
Dia menjelaskan, dari 5 proyek tersebut di bulan April akan onstream proyek Bukit Tua Phase 2B, sedangkan Hiu Phase 2, Jumelai dan Baru Gas Plant Modif. To Tenayan Plant, akan onstream di bulan Mei. "Satu lagi, proyek OPL South Sembakung onstream di bulan Juni," sebutnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan kunjungan kerja ke Petronas Carigali Ketapang II Limited (PCKL) di Gresik beberapa waktu lalu untuk melihat lebih dekat progress penyelesaian Proyek Bukit Tua Phase 2B.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Dwi mendapatkan penjelasan perkembangan proyek Bukit Tua Phase 2B yang sudah mencapai 96% dari target, sehingga dipastikan di bulan April 2022 sudah bisa onstream.
Dwi menekankan pentingnya proyek Bukit Tua Phase 2B bisa onstream di April 2022 agar mampu menaikkan lifting tidak hanya di wilayah kerja (WK) Ketapang, tetapi juga pencapaian lifting secara nasional.
"Jika di tahun 2021 capaian produksi minyak di WK Ketapang sebesar 7.032 BOPD dan 32,8 MMSCFD, maka di tahun 2022 diharapkan lifting minyak akan meningkat menjadi 12.000 BOPD," terangnya.
" Potensi di WK Ketapang masih menjanjikan sehingga SKK Migas terus mendorong percepatan proyek pengembangan lapangan lainnya, seperti Bukit Panjang, Jenggolo serta Bukit Tua Waterflood. Untuk meningkatkan produksi berkelanjutan, maka harus terus didorong pengajuan proyek lainnya, seperti dengan telah discovery sumur hidayah WK North Madura II, harus segera dilakukan POD agar cadangan yang ditemukan dapat segera diproduksi," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :