Jakarta, elaeis.co –  Kelapa sawit memainkan peran penting dalam ekonomi nasional. Sejak menyalip Malaysia pada tahun 2006, Indonesia dengan luas perkebunan sawit mencapai 15,34 juta hektar telah menjadi produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Sektor ini mempekerjakan jutaan orang, dari petani hingga pekerja pabrik, berkontribusi signifikan terhadap pasar tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Pada tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor CPO Indonesia mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 29,62 miliar, meningkat 3,56% dari tahun sebelumnya.

Namun pengembangan sektor sawit terus dibayangi isu keberlanjutan. Terkait dengan hal ini, langkah kolaboratif dilakukan Apical Group, salah satu produsen minyak sawit berkelanjutan, bersama dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan meluncurkan kembali kampanye edukasi berkelanjutan kelapa sawit ‘GreenFest’ di Universitas Instiper.

Kampanye edukatif pertama diluncurkan di tahun 2023 di Universitas Trisakti Jakarta bertujuan untuk memperkenalkan Generasi (gen) Z pada pentingnya dan manfaat produksi kelapa sawit berkelanjutan. Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.

Inisiatif ini bertujuan untuk menginspirasi dan menggerakkan generasi muda untuk mendukung keberlanjutan dalam industri kelapa sawit dan melibatkan mereka untuk turut serta dalam merancang program keberlanjutan di kampusnya. Di acara ini, Apical memperkenalkan strateginya untuk berinteraksi dengan pikiran muda dan menunjukkan peran penting kelapa sawit berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kampanye GreenFest di Plaza Outdoor Universitas Trisakti turut melibatkan WWF Indonesia, untuk mengedukasi anak muda tentang penggunaan produk kelapa sawit – mulai dari perawatan pribadi hingga barang rumah tangga, menunjukkan keberadaannya dari pagi hingga malam.

Menurut Corporate Communications Apical Group, Vanda Kusumaningrum, tujuan dari kampanye ini yakni untuk memotivasi individu muda untuk mendukung produk kelapa sawit yang diproduksi secara berkelanjutan yang tidak lepas dari keseharian. "Generasi Z harus merasakan manfaat sawit secara langsung," katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (7/3).

Apical sendiri telah mencapai keberlanjutan di rantai pasok dengan komitmen 100% Tracibilty to Mills (TM), 99,8% Trability to Plantation (TTP), serta 91,4% No Deforestation, No Peat, and No Exploitation (NDPE).

Dr Herry Wirianata, dosen Fakultas Pertanian yang juga menjadi narasumber dalam acara GreenFest with Sustainable Palm Oil menyampaikan, keberlanjutan industri kelapa sawit harus dipastikan mulai dari proses persiapan lahan, budidaya, hingga pengolahan minyak kelapa sawit dan produk turunannya.

“Pada kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini, pengelolaan industri secara berkelanjutan merupakan salah satu kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Pemahaman ini yang penting ditanamkan kepada mahasiswa yang nantinya akan menjadi pengelola kebun kelapa sawit di masa depan” katanya.

Sementara itu, Mahatma Windrawan, Deputy Director Market Transformation RSPO mengatakan, dengan memahami manfaat komprehensif dan kebutuhan akan praktik berkelanjutan dalam produksi kelapa sawit, Gen Z dapat memainkan peran transformatif dalam membentuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk industri vital ini. 

“Sebagai konsumen, Gen Z juga diyakini akan lebih memilih untuk mengonsumsi produk yang diproduksi secara berkelanjutan,” tutupnya.