https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Genjot PSR Untuk Masa Depan

Genjot PSR Untuk Masa Depan

Ilustrasi/Elaeis


Medan, elaeis.co - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman mengatakan, pemerintah terus mendorong hilirisasi produk sawit untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani sawit.

Bahkan pemerintah sudah mengancang-ancang, di masa mendatang Indonesia tidak lagi hanya menyediakan bahan mentah untuk industri negara lain, tetapi juga sudah dalam bentuk produk jadi.

Agar mimpi-mimpi itu bisa terwujud, dari sekarang pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan dengan tujuan untuk mendorong hilirisasi sawit yang dapat memberikan nilai tambah dan sejalan dengan upaya untuk meningkatkan keberlanjutan usaha perkebunan sawit.

Seperti, dorongan peningkatan produktifitas perkebunan sawit melalui program Peremajaan sawit Rakyat (PSR) yang mulai digulirkan 2016 silam.

“Hingga Juni 2022, pemerintah melalui BPDPKS telah mendanai peremajaan sawit seluas 257.000 hektare dengan melibatkan lebih dari 110.000 petani swadaya dan plasma,” kata Eddy dua hari lalu dalam FGD yang digelar GAPKI Sumut di Medan.

Eddy juga tidak menampik bahwa capaian program PSR masih rendah dan belum sesuai dengan terget Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tiga tahun 540.000 hektare.

“Sampai saat ini, capaian PSR masih 50% dari target Pak Presiden Jokowi,” kata Eddy.

Sebetulnya, peremajaan digenjot bukan tanpa alasan. Sebab sawit merupakan komoditas yang paling produktif dalam menyumbang kurang lebih 45% kebutuhan minyak nabati dunia. Seiring dengan permintaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Indonesia menargetkan dapat memproduksi lebih dari 50 juta ton minyak sawit mentah pada tahun 2025. 

Salah satu upaya agar hal itu tercapai, meningkatkan produktifitas kebun petani melalui PSR.

Sebab, jika produktifitas kebun kelapa sawit meningkat, sudah barang pasti pasokan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) juga lebih besar, baik untuk industri makanan maupun energi.

“Peningkatan produksi CPO, besar sekali manfaatnya, diantaranya dapat meningkatkan pasokan untuk industri pangan dan energi melalui program Biodiesel atau B30," kata dia.

Komentar Via Facebook :