Teluk Kuantan, elaeis.co - Kalangan petani kelapa sawit mandiri di Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) Karya Bersatu. Kelembagaan ini selain bertujuan mencapai kesejahteraan bersama, nantinya juga berupaya menjemput berbagai program bantuan pemerintah yang dikelola oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP).

Syarkawi, selaku Ketua Gapoktan Karya Bersatu menyampaikan bahwa kelompok tani ini dibentuk sejak tahun 2024 lalu dan seluruh anggotanya sudah sepakat merebut dana peremajaan sawit rakyat (PSR). "Semoga usulan kami diloloskan dan bisa menerima dana PSR sebesar Rp 60 juta/hektar," ucapnya kepada elaeis.co, Kamis (20/2).

Dijelaskannya, pada tahun 2024 pihaknya sudah mengusulkan sekitar 100 hektar lahan kebun kelapa sawit ke Dinas Perkebunan Kuansing. Pasalnya, perkebunan tersebut terbilang sudah tidak produktif lagi dan perlu segera diremajakan dengan tanaman baru.

"Usulan sudah masuk, sekarang tinggal menunggu realisasinya saja. Mudah-mudahan persyaratan tidak ada kendala, dan tahun 2025 ini kucuran dana PSR diterima," harapnya.

Sementara itu, Pj Kepala Desa Pauh Angit Pangean, Jandriawan SE menyambut baik terbentuknya Gapoktan Karya Bersatu di wilayah itu. "Sehingga diharapkan mampu membawa manfaat bagi para petani sawit swadaya di daerah ini," tukasnya.

Diketahui, BPDP menghimpun dana dari aktivitas ekspor minyak sawit dan digunakan sebagai pendukung program pengembangan kelapa sawit yang berkelanjutan, beasiswa anak petani sawit dan pelatihan, perbaikan sarpras, sertifikasi, dan program keberlanjutan lainnya.