Banda Aceh, elaeis.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh pada Desember 2024 sebesar 122,81. Mengalami kenaikan 0,57 persen dibandingkan November 2024 yang tercatat sebesar 122,11.

“Kenaikan NTP disebabkan naiknya nilai tukar di hampir semua subsektor pertanian kecuali subsektor peternakan,” ungkap Kepala BPS Aceh Dr. Ahmadriswan Nasution dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Ahad (5/1).

Dia menambahkan, secara nasional, NTP pada Desember 2024 berada di angka 122,78 atau meningkat sebesar 1,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya. “Dibandingkan dengan NTP nasional, NTP Aceh sedikit lebih tinggi. Hal ini mencerminkan kinerja sektor pertanian di provinsi ini yang cukup kompetitif,” jelasnya.

Disebutkannya, BPS mencatat Indeks Harga yang Diterima Petani (It) di Aceh pada Desember 2024 sebesar 143,91 atau naik 1,20 persen dari bulan sebelumnya. “Komoditas utama yang menjadi penyumbang kenaikan It antara lain gabah, kakao, dan kelapa sawit,” sebutnya.

Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Aceh tercatat sebesar 117,18 atau meningkat 0,63 persen dari November 2024. “Kenaikan ini dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas seperti ikan tongkol, kelapa tua, dan bawang merah,” bebernya.

BPS Aceh juga mencatat harga Gabah Kering Panen (GKP) pada Desember 2024 mengalami kenaikan. Di tingkat petani terjadi kenaikan harga rata-rata GKP sebesar 5,13 persen menjadi Rp 6.213/kg dibanding bulan lalu. Sementara di tingkat penggilingan, harga GKP naik sebesar 5,07 persen menjadi Rp 6.379/kg dari bulan sebelumnya.

Pemantauan dilakukan di Kabupaten Aceh Timur, Pidie, Bireun, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, dan Pidie Jaya. “Harga GKP tertinggi tercatat di Kabupaten Aceh Timur, mencapai Rp 6.800/kg. Sebaliknya, harga gabah terendah ditemukan di Kabupaten Aceh Barat Daya, sebesar Rp 5.700/kg,” lanjutnya.