Berita / Bisnis /
ESDM Pastikan B50 Bisa Digunakan Semester II 2026
Jakarta, elaeis.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa bahan bakar biodiesel campuran 50% kelapa sawit, atau B50, bisa digunakan secara luas mulai semester kedua 2026.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ahmad Erani Yustika, menegaskan rencana ini Jumat (31/10) di Jakarta Pusat.
“Rencananya eksekusi B50 kemungkinan baru semester II tahun 2026, artinya setelah Juni,” ujarnya.
B50 sendiri adalah campuran biodiesel yang setengahnya berasal dari minyak kelapa sawit, yang dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor solar. Saat ini, pengujian B50 masih berjalan di berbagai mesin, termasuk kapal, kereta, dan alat berat.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa uji coba terakhir diperkirakan memakan waktu enam hingga delapan bulan sebelum bisa diterapkan secara penuh.
“Kalau semua sudah clear, insyaallah kita tidak lagi melakukan impor solar. Semester II 2026, B50 siap dipakai,” kata Bahlil saat ditemui di Jakarta International Convention Center (9/10).
Selain kesiapan teknis, pemerintah juga tengah menghitung kebutuhan dan ketersediaan kelapa sawit untuk memastikan tidak mengganggu pasokan untuk keperluan lain, termasuk pangan. Ahmad Erani menjelaskan,
“Pemanfaatan kelapa sawit digunakan untuk banyak kepentingan. Kita lihat keseluruhan peta kebutuhan dan ketersediaannya," ujarnya.
Langkah ini sejalan dengan target transisi energi Indonesia, yang ingin memperbesar penggunaan energi terbarukan tanpa mengorbankan stabilitas harga kebutuhan masyarakat. B50 diharapkan tidak hanya menekan impor, tapi juga membuka peluang bagi industri sawit nasional, dari hulu hingga hilir.
Para pelaku industri dan masyarakat pun menyambut baik rencana ini. Implementasi B50 diyakini bisa mendorong penggunaan energi lebih ramah lingkungan, sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional. Dengan B50, Indonesia menatap masa depan yang lebih hijau, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor.
Dengan persiapan matang dan uji coba yang terus berjalan, semester kedua 2026 diprediksi menjadi titik awal penggunaan B50 secara massal di seluruh Indonesia. Ini menjadi langkah penting dalam transformasi energi nasional, sekaligus memberi peluang besar bagi petani sawit lokal dan industri biodiesel domestik.







Komentar Via Facebook :