Medan, elaeis.co - Meskipun kinerja produksi tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami penurunan sepanjang tahun 2021, namun Indo Premier Sekuritas atau akrab disapa IPOT, salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia, tetap merekomendasikan pembelian saham PT PP London Sumatera Tbk (Lonsum) di bursa saham yang dikelola oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Meskipun kinerja keuangan lebih rendah dari ekspektasi, namun kami tetap mempertahankan rekomendasi beli untuk LSIP dengan target harga Rp 1,700 seiring masih cerahnya prospek harga CPO," kata Onesri Sitanggang, salah satu analis saham IPOT cabang Medan dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Jumat (4/3/2022).

Sekadar informasi, LSIP adalah  kode saham Lonsum di bursa saham. Kata Onesri, IPOT juga memperbaiki perkiraan produksi TBS dan CPO LSIP menjadi minus 11 hingga ke 13 persen untuk kinerja tahun 2022 ini.

Di kesempatan berbeda, Benny Tjoeng selaku Presiden Direktur Lonsum di laman resmi perusahaan menyatakan tahun 2021 adalah tahun penuh tantangan bagi industri agribisnis nasional.

Sebab, kata dia, tahun itu kondisi cuaca tidak mendukung plus masih adanya pandemi Covid-19. Tetapi di saat yang sama, kata dia, terjadi kenaikan harga komoditas sepanjang 2021.

Hal  ini terjadi terutama disumbang oleh meningkatnya permintaan minyak nabati dunia serta rendahnya produksi akibat dampak cuaca.

Ia menyebutkan, sepanjang 2021, Lonsum meraih kinerja keuangan yang positif seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit, dibarengi dengan upaya Lonsum dalam mengendalikan biaya dan efisiensi. 

Kata dia, produksi TBS inti Lonsum dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung dan berlanjutnya kegiatan peremajaan tanaman sawit. "Kami melakukan penanaman kembali pada sebagian lahan yang berusia tua dengan bibit yang memiliki potensi hasil panen tinggi," ujarnya.