https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Ekspor Nonmigas Diharapkan Tembus Rp 4.700 Trilyun, Begini Upaya Kemendag Mencapainya

Ekspor Nonmigas Diharapkan Tembus Rp 4.700 Trilyun, Begini Upaya Kemendag Mencapainya

Mendag Zulkifli Hasan. foto: Humas Kemendag


Jakarta, elaeis.co - Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan mengajak semua pemangku kepentingan dan masyarakat melihat sektor perdagangan secara optimistis di tahun 2024 ini.

"Optimistis, namun tetap waspada terhadap tantangan di masa depan. Prediksi pertumbuhan ekonomi global   oleh berbagai organisasi internasional menunjukkan adanya perlambatan. Namun, kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20 persendi 2024. Kunci peningkatan kinerja perdagangan 2024 adalah kolaborasi dan sinergi para  pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan pers,” kata Mendag dalam keterangan resmi dikutip Kamis (11/1).

Menurutnya, kinerja ekspor Indonesia pada 2023 turut berkontribusi signifikan terhadap momentum pemulihan Indonesia yang masih berjalan. Neraca  perdagangan Indonesia periode Januari-November  2023 tercatat surplus USD 33,63 miliar. “Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2023 adalah sebesar USD 236,41 miliar. Nilai ekspor nonmigasnya sendiri tercatat sebesar USD 221,96 miliar. Tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas kita adalah Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India,” ungkap Mendag.

Mendag menyampaikan, Kemendag terus mendorong  kinerja ekspor melalui kemudahan dan kepastian hukum serta menghapus biaya pembelian Formulir Surat Keterangan Asal (SKA) sebagai stimulus bagi pelaku usaha dan eksportir. Ketentuan ini diatur dalam Permendag Nomor 34 Tahun 2023.

Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 2,5%-4,5% pada 2024 ditopang oleh ekspor komoditas minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya, batu bara, turunan nikel, manufaktur, serta produk hasil hutan.

Jika tahun lalu nilai ekspor nonmigas ditargetkan sekitar USD 289,76 miliar (Rp 4.497 triliun), maka tahun ini nilai ekspor nonmigas diharapkan bisa mencapai USD 297 miliar hingga USD 302,7 miliar atau setara Rp 4.611 triliun hingga Rp 4.700 triliun (asumsi kurs Rp 15.527/USD).

"Untuk mencapai target itu, kita akan menggencarkan promosi ke pasar nontradisional mengingat permintaan dari Tiongkok selaku mitra dagang nomor satu masih belum pulih," tukasnya.

Adapun, pasar nontradisional yang ingin disasar adalah India, Pakistan, Mesir, Malaysia, Thailand, dan Filipina, yang dinilai potensial karena perdagangan Indonesia dengan negara-negara tersebut sudah mencatatkan surplus.

Mendag mengatakan, untuk meningkatkan efektivitas perdagangan di tengah perlambatan ekonomi, Indonesia menjalin beberapa perjanjian perdagangan dengan negara-negara mitra yang akan berkontribusi  menciptakan pasar baru untuk meningkatkan ekspor. “Pada 2023, kita telah membuka akses pasar sebagai upaya menciptakan pasar baru. Presiden perintahkan  agar tidak tergantung pada pasar tradisional,” ungkapnya.

Ada tiga perjanjian yang diimplementasi pada 2023. Yakni Perjanjian Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement  (IUAE-CEPA)  diimplementasikan  per  1  September  2023, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Indonesia-Korea CEPA diimplementasikan per 2 Januari 2023.

Menurut Mendag, misi dagang juga berperan dalam promosi ke pasar-pasar nontradisional. Misi dagang ke Arab Saudi pada Januari 2023 telah menghasilkan kontrak kerja sama senilai USD 155,7 juta. Misi dagang ke Mesir pada Mei 2023 berhasil membukukan potensi transaksi senilai USD 859 juta.

Selain itu, promosi produk Indonesia melalui pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada 18 Oktober-18 Desember 2023 menghasilkan total transaksi USD 30,5 miliar. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan sebesar USD 11 miliar. Tiga negara dengan nilai transaksi tertinggi di TEI adalah India dengan total USD 7,58 miliar, Malaysia USD 6,32 miliar, dan TiongkokUSD 5,59 miliar. Ketiganya mencakup 63,9 persen dari total transaksi di TEI ke-38.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :