https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Ekspor CPO Digenjot untuk Dongkrak Harga TBS

Ekspor CPO Digenjot untuk Dongkrak Harga TBS

Mendag, Zulkifli Hasan. Foto: Humas Kemendag


Jakarta, elaeis.co - Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor minyak sawit (CPO) untuk mengerek harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, hingga 4 Juli 2022, realisasi ekspor CPO dan produk turunan berupa RBD Palm Oil, RBD Palm Olein, dan minyak jelantah (Used Cooking Oil-UCO) sudah mencapai 65 persen dari kuota yang ditetapkan.

“Masih ada yang belum dikirim karena masalah kapal akibat jeda kemarin sewaktu dilarang,” kata Zulhas di sela kunjungan ke Pasar Ciracas, Jakarta, Selasa (5/7).

Sejauh ini 44 perusahaan sudah mengantongi 1.261 persetujuan ekspor (PE) melalui skema DMO SIMIRAH dengan volume 1.319.567 ton. Baru 36 perusahaan yang telah merealisasikan 842 PE dengan volume ekspor CPO 885.500 ton (65,91%).

536 PE melalui skema Flush Out telah diberikan kepada 60 perusahaan dengan volume 1.092.890 ton. 39 perusahaan sudah merealisasikan 177 PE dengan volume ekspor CPO mencapai 645.327 ton (49,51%).

Dengan demikian, masih ada 881.630 ton CPO yang yang sudah mendapat persetujuan namun belum diekspor.

Zulhas menegaskan bahwa Kemendag akan mempercepat realisasi ekspor CPO agar perusahaan bisa kembali menyerap TBS. Jika kebutuhan pabrik meningkat, maka akan berdampak pada naiknya harga TBS.

"Diharapkan harga akan naik Rp 2.000/kg sampai Rp 3.000/kg," tutupnya.

 

Komentar Via Facebook :