https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Eagle High, Jual Saham Dua Anak Usahanya Gara-gara Ini...

Eagle High, Jual Saham Dua Anak Usahanya Gara-gara Ini...

Petani Sawit/Beritasatu


Jakarta, Elaeis.co - Emiten minyak kalapa sawit, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menjual seluruh sahamnya di dua entitas anak. Aksi korporasi ini diyakini dapat melancarkan bisnis dan kegiatan operasional perseroan.

Corporate Secretary Eagle High Plantations, Satrija Budi Wibawa mengatakan, perseroan telah menjual seluruh saham pada entitas anak yakni PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM) dan PT Bumi Sawit Utama (BSU). Adapun pihak pembeli dari aksi korporasi ini adalah PT Adau Agro Kalbar dan PT Adau Hijau Lestari.

“Pihak pembeli bukan merupakan pihak terafiliasi dari perseroan. Transaksi ini diyakini dapat memberikan dampak terhadap kegiatan operasional dan financial perseroan akan lebih efektif dan efisien,” ujar Satrija dalam keterbukaan informasi belum lama ini seperti dikutip dari Beritasatu.com.

Tidak hanya menjual seluruh saham di dua entitas anak tersebut, Eagle High Plantations juga telah melakukan penjualan seluruh saham pada entitas anak PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS). Pihak pembeli dari transaksi ini adalah PT Sawit Gemilang Abadi dan terafiliasi oleh perseroan.

Satrija menambahkan, aksi korporasi tersebut dapat memperkuat arus kas dan mengurangi kewajiban utang bank yang memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha.

Dalam laporan kinerja keuangannya, transaksi penjualan seluruh saham Sawit Sukses Sejahtera telah selesai pada 12 Maret 2021, sementara penjualan seluruh saham Agrolestari Kencana Makmur dan Bumi Sawit Utama akan dituntaskan pada Juni 2021.

Di sisi lain, Eagle High Plantations sepanjang tahun 2020 membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,08 trililiun. Perseroan berhasil menurunkan rugi bersih ini sebanyak 4,94% dari perolehan tahun 2019 sebesar Rp 1,13 triliun.

Perseroan membukukan pendapatan usaha 2020 sebesar Rp 2,19 triliun atau turun sebesar 12,5% jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya yakni sejumlah Rp 2,51 triliun. Adapun beban pokok penjualan perseroan diperoleh sejumlah Rp 2,14 triliun atau menurun 14,37% dari sebelumnya Rp 2,50 triliun. Alhasil laba kotor perseroan tercatat sebesar Rp 55,63 miliar atau terangkat 465% dari semula Rp 9,84 miliar.

Lebih lanjut, perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp 299 miliar, menurun 48,95% dari periode sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan sebesar Rp 587 miliar. Perseoan juga mencatat rugi sebelum pajak sejumlah Rp 1,15 triliun dari semula Rp 1,44 triliun.

Sedangkan total aset perseroan hingga kuartal 31 Desember 2020 mencapai Rp 15,06 triliun, turun 4,65% dari 31 Desember 2019 yakni Rp 15,79 triliun. Sedangkan liabilitas sebesar Rp 11,57 triliun, naik 3,48% dari akhir tahun 2019 Rp 11,18 triliun dan total ekuitas turun 24,39% menjadi Rp 3,48 triliun dari akhir tahun 2020 Rp 4,61 triliun.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :