Berita / Kalimantan /
Dukung Integrasi Kerbau dan Sawit, Distan Kobar Cek Kesehatan Ternak
Tim kesehatan hewan Distan Kobar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak di Desa Runtu. Foto: MC Kobar
Pangkalan Bun, elaeis.co – Dalam upaya mendukung program integrasi ternak kerbau dengan perkebunan kelapa sawit, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, memberikan layanan kesehatan hewan bagi ternak kerbau di Desa Runtu, Kecamatan Arut Selatan.
Layanan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan dan produktivitas ternak yang dipelihara di areal perkebunan kelapa sawit dalam kondisi prima. Sehingga dapat mendukung keberhasilan pola integrasi ternak-sawit yang tengah dikembangkan pemerintah daerah.
Tim kesehatan hewan Distan Kobar yang dipimpin oleh Kabid Keswan Kesmavet, Hotni Afrita Purba, melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan, pemberian terapi suportif, serta distribusi disinfektan kepada petani dan peternak. Selain itu, peternak juga mendapatkan edukasi mengenai manajemen kesehatan ternak, pencegahan penyakit, serta pemberian pakan berkualitas.
“Kesehatan ternak merupakan faktor penting dalam keberhasilan program integrasi ini. Kerbau yang sehat akan lebih produktif dan mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan perkebunan sawit,” ujar Hotni dalam keterangan tertulis Diskominfo Kobar dikutip elaeis.co Jumat (28/2).
Menurutnya, program integrasi ternak kerbau dan perkebunan sawit menawarkan berbagai manfaat bagi petani dan peternak. Diantaranya :
- Pengurangan biaya operasional: kerbau membantu mengendalikan gulma secara alami, sehingga mengurangi biaya pemeliharaan lahan
- Peningkatan ketersediaan pakan: limbah perkebunan sawit, seperti pelepah dan bungkil inti sawit, dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak berkualitas
- Pupuk organik alami: kotoran kerbau dapat digunakan sebagai pupuk organik yang meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas sawit
Kepala Distan Kobar, Kris Budi Hastuti, berharap layanan kesehatan hewan ini dapat membantu peternak di Desa Runtu dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak mereka. Dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak, sistem integrasi kerbau-sawit ini diharapkan dapat menjadi model pertanian dan peternakan berkelanjutan di Kobar.
“Jika program ini berhasil, maka Desa Runtu bisa menjadi percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan sistem pertanian dan peternakan yang lebih efisien serta ramah lingkungan,” tutup Kris.







Komentar Via Facebook :