https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Ditjenbun Berkolaborasi dengan Jerman untuk Peningkatan Kapasitas Pekebun Sawit dan Karet di Kalbar

Ditjenbun Berkolaborasi dengan Jerman untuk Peningkatan Kapasitas Pekebun Sawit dan Karet di Kalbar

Ilustrasi petani sawit di Kalbar. Foto: kalbar.antaranews.com


Jakarta, elaeis.co - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menggelar rapat lanjutan pemantapan dan finalisasi IA proyek GRASS dengan tim GIZ Jerman di Jakarta, Selasa (12/9).

Sekretaris Ditjenbun Heru Tri Widarto dalam rapat itu menjelaskan GRASS (periode Januari 2023 – 2025) merupakan proyek lanjutan dari Sustainable Agricultural Supply Chain in Indonesia (SASCI) atau Rantai Pasok Pertanian Berkelanjutan (SASCI) yang telah berakhir akhir Desember 2022 dengan perpanjangan hingga Juni 2023 untuk keperluan administrasi penutupan hibah.

Baca Juga: Harga Plasma di Sumbar Menjulang, Sawit Swadaya Jeblok, Apkasindo Sebut karena Faktor Ini

Dikatakan, kedua proyek kerja sama ini merupakan implementasi kerangka kerjasama teknis antara Pemerintah Republik Federal Jerman yang diwakili Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dan Pemerintah RI yang diwakili Ditjenbun.

Sementara Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun), Prayudi Syamsuri,  mengatakan pada prinsipnya, baik SASCI dan GRASS, memiliki kegiatan dan fokus wilayah yang sama yaitu peningkatan kapasitas pekebun swadaya komoditas kelapa sawit dan karet di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Namun, urai Prayudi seperti dilansir elaeis.co dari website resmi Ditjenbun, Rabu (13/9), pada proyek GRASS terdapat scaling up indikator capaian yaitu adopsi praktik-praktik sistem Climate Smart Agriculture (CSA) dan pertanian tangguh dengan metode intercropping.

Dalam rapat tindak lanjut tersebut ditetapkan pendelegasian National Project Director (NPD) untuk proyek GRASS dari Ditjenbun yaitu Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan.

Selanjutnya akan dilaksanakan penandatanganan IA oleh kedua belah pihak, atas nama Kementan akan diwakili Dirjenbun serta Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, sedangkan untuk GIZ akan diwakili oleh GIZ Country Director for Indonesia and ASEAN serta Principal Advisor GRASS.

Baik Heru maupun Prayudi  berharap kegiatan ini dapat membantu pendampingan lebih intensif terhadap pekebun swadaya untuk meningkatkan kualitas hasil produksi perkebunannya, serta bisa menjadi pilot project dalam hal peningkatan kapasitas pekebun.

Komentar Via Facebook :