Berita / Komoditi /
Disbun Identifikasi Kebun Sawit Produktifitas Rendah
Ilustrasi kebun sawit. Elaeis.co/Sany
Pekanbaru, Elaeis.co - Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Kukar) setakat ini mengaku telah memulai identifikasi kebun kelapa sawit yang produktifitasnya mulai tidak menjanjikan bagi petani. Meski umur kebun maksimal baru mencapai 15 tahun.
Hal ini dilakukan juga sebagai upaya pengumpulan data yang akan dilampirkan jika petani mengajukan peremajaan sawit rakyat (PSR) kemudian hari.
"Memang usia tanam di Kukar masih 10-15 tahun belum ada yang sampai 20 tahun. Nah kita tengah kumpulkan data terkait kebun yang produktifitasnya rendah," ujar Kadisbun Kukar, Muhammad Taufik saat berbincang bersama elaeis.co, Senin (24/1/2022).
Menurutnya program PSR yang dicanangkan pemerintah melalui BPDPKS di Kukar belum cukup diminati oleh para petani. Malah respon petani juga masih rendah.
"Disini pekebunnya masih pasif," terangnya
Taufik menjelaskan hingga saat ini kabupaten Kukar belum masuk dalam daftar kabupaten yang membutuhkan PSR sesuai dengan target Dirjenbun. Sebab usia tanaman kelapa sawit di salah satu kabupaten di Kalimantan Timur itu masih dibawah 20 tahun.
"Kukar belum ada masuk daftar karena tadi itu, tanaman yang berumur sudah lebih dari 20 tahun masih nihil," terangnya.
Disisi lain Kantor PPKS Outlet Samarinda mencatat, ada sekitar 79.000 kecambah PPKS dipesan oleh para petani kelapa sawit di Kukar sepanjang 2022 ini.
Penanggung Jawab RO PPKS Outlet Samarinda, Jumrah Hadi menilai minat masyarakat untuk bercocok tanam kelapa sawit mulai meningkat, terlebih harga kelapa sawit saat ini masih terus meningkat.
"Untuk mendapatkan kecambah itu, petani harus antri hingga 2-3 bulan ke depan," terangnya.

Komentar Via Facebook :