Babel, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) menargetkan realisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun ini sebanyak 900 hektar, terbagi untuk tiga kabupaten di daerah itu.

Tiga kabupaten tersebut, yakni Bangka Selatan seluas 500 hektar, Kabupaten Bangka 300 hektar, dan Bangka Tengah memperoleh kuota 100 hektar.

"PSR merupakan salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan produktifitas kelapa sawit. Bangka Belitung harus mengambil kesempatan itu agar produktifitas meningkat seiring capaian ditingkat nasional sudah 3,89 ton CPO per hektar, sedangkan di Bangka Belitung baru 3,3 ton CPO per hektar,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Edi Romdhoni.

Menanggapi langkah itu, Ketua APKASINDO Babel, Sahurudin, mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung berjalannya PSR dengan menggandeng BPDPKS itu.

Menurutnya, ini adalah langkah dan komitmen yang tepat untuk mendukung tercapainya kelapa sawit berkelanjutan nasional.

"Demi kebaikan semua petani kelapa sawit Babel, tentu kita akan mendukung program yang membantu petani kelapa sawit," paparnya 

Dukungan itu tentu tidak lepas dari terus meningkatnya kebun kelapa sawit di Babel. Dari catatan Dinas Perkebunan Babel, saat ini kebun sawit sudah menyentuh  21.885,48. Kebun itu merupakan milik petani swadaya yang belum bermitra.

Peningkatan tersebut tersebar di delapan kecamatan yang ada. Sementara tahun 2021 luas kebun sawit hanya sebesar  15.750,99 hektar.

Kata Sahurudin, peningkatan luasan kebun tersebut lantaran banyak petani komoditi lain beralih membudidayakan kelapa sawit. Misalnya petani karet yang kebunnya sudah tidak berproduksi beralih ke kelapa sawit.

"Selain kebun komoditi lain, banyak juga lahan bekas tambang yang berubah menjadi kebun sawit. Kalau melulu hutan di Babel sudah tidak ada," terangnya 

"Perkembangan ini tentu kita harapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," imbuhnya.