Berita / Sumatera /
Diekspor ke Jepang, Karantina Aceh Pastikan Cangkang Sawit Penuhi Standar Internasional
Petugas Karantina Aceh melakukan pemeriksaan fisik cangkang sawit. foto: Karantina Aceh
Banda Aceh, elaeis.co - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Aceh (Karantina Aceh) melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Pelabuhan Laut Lhokseumawe kembali melakukan kegiatan tindakan karantina terhadap ekspor cangkang sawit.
Sebanyak 10.300 ton cangkang sawit dengan nilai ekonomi mencapai Rp 21 miliar akan dikirim ke Jepang dari Lhokseumawe dengan kapal MV Apollo Sakura.
Penanggung Jawab (PJ) Satpel Pelabuhan Laut Lhokseumawe, Aksyal, menjelaskan, sebelum melintas ke negara tujuan, cangkang sawit dilakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan fisik dan perlakuan fumigasi menggunakan bahan aktif Phosphine (Ph3).
Proses fumigasi ini dilakukan oleh fumigator yang telah terdaftar dan diregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian Indonesia. "Tindakan tersebut untuk memastikan cangkang sawit bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)," ujar Aksyal dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (20/3).
Ia mengatakan bahwa kegiatan ekspor cangkang sawit dari Aceh saat ini hanya dilakukan melalui Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe. Per tahun 2025, pengiriman cangkang sawit sudah dilakukan sebanyak empat kali pengapalan dengan total volume lebih dari 40.000 ton dan nilai ekonomi mencapai Rp 80 miliar.
"Hal ini tentu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Aceh," kata Aksyal.
Kepala Karantina Aceh, Muhammad Burlian, menegaskan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan produk ekspor untuk memenuhi standar internasional.
"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap komoditas yang diekspor memenuhi persyaratan karantina. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung perdagangan global dan melindungi sumber daya hayati Indonesia," tegasnya.







Komentar Via Facebook :