https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Dibina Perusahaan Sawit, Usaha Para Peternak Melejit

Dibina Perusahaan Sawit, Usaha Para Peternak Melejit

Peternak ayam pedaging anggota Kelompok Payung Sekaki mengikuti pelatihan capacity building tajaan PTPN V bersinergi dengan PT PNM Persero. Foto: PTPN V


Pekanbaru, elaeis.co - Belum genap dua tahun kelompok peternak ayam Payung Sekaki menjadi mitra UMKM binaan PTPN V. Namun dalam waktu yang relatif singkat itu usaha para peternak berkembang sangat pesat.

Kelompok Payung Sekaki terdaftar menjadi mitra binaan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut pada 2020 silam, saat awal badai pandemi melanda Indonesia. 

Saat itu kelompok tersebut mendapat suntikan modal usaha melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) sebesar Rp 500 juta. 

Chief Executive Officer (CEO) PTPN V, Jatmiko Santosa mengatakan, bantuan pengembangan modal usaha tersebut adalah bagian dari langkah perusahaan dalam mendukung pengusaha kecil menengah untuk tetap tumbuh di masa pandemi.

"Teman-teman kelompok Payung Sekaki ini memiliki kekuatan karena telah berjalan dua dekade. Untuk itu, kami mendorong teman-teman agar terus berkembang sehingga mampu menjadi penggerak roda ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru,” kata Jatmiko lewat keterangan tertulis di Pekanbaru, Senin (4/7).

Ketua Kelompok Payung Sekaki, Akbar Markib (52), mengakui perubahan signifikan yang dirasakan seluruh anggota setelah jadi binaan PTPN V.

"Terutama dari sisi kesejahteraan. Kami telah berdiri sejak tahun 2000 dan selama 20 tahun usaha ayam ini bisa dibilang pas-pasan, jalan di tempat dan tidak ada perkembangan berarti," ujarnya. 

"Dahulu pendapatan kami mungkin hanya Rp 50 juta per tahun. Sekarang satu kandang bisa menghasilkan sampai Rp 180 juta setiap tahun," lanjutnya. 

Akbar mengatakan saat ini kelompok usaha tersebut memiliki delapan kandang ternak. Setiap kandang mampu melakukan enam kali panen dalam setahun. 

Perkembangan signifikan tersebut, kata Akbar, bukan hanya karena suntikan modal semata. "Tapi PTPN V terus memberikan asistensi kepada seluruh anggota koperasi. Salah satunya capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas yang dilakukan bersama PT PNM (Persero)," sebutnya. 

Menurut dia, pelatihan ini sangat membantu anggota kelompok dalam memperbaiki peternakan ayam. Terlebih lagi, ia mengatakan bahwa usaha ternak ayam merupakan jenis usaha dengan resiko tinggi, namun memiliki potensi pendapatan yang setimpal atau high risk high return.

"Terimakasih kami ucapkan kepada PTPN V yang telah membantu kelompok kami, ternak ayam broiler. Bantuan ini sangat penting bagi kami untuk melanjutkan usaha yang sebelumnya kurang dana, kurang ilmu, kurang perhatian, sekarang sudah tertolong dan usaha berjalan lancar sesuai harapan. Sekali lagi terima kasih sebesar-besarnya PTPN V dan PNM," ucapnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :