https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Di Provinsi Sultra, Kini Petani Kakao yang Tersenyum Manis ke Petani Sawit

Di Provinsi Sultra, Kini Petani Kakao yang Tersenyum Manis ke Petani Sawit

Achmad AS, Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspek-PIR) Indonesia Provinsi Sultra.(Foro: dok. pribadi)


Kendari, elaeis.co - Para petani kakao atau cokelat di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini sudah mulai bisa ikutan tersenyum manis kepada sejawat mereka yang menjadi petani sawit.

"Sebab harga kakao di Sultra sekarang sudah Rp 100.000 per kilogram (Kg)," kata Achmad AS, Ketua DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspek-PIR) Indonesia Provinsi Sultra kepada elaeis.co, Jumat (12/4/2024).

Hari-hari belakangan ini, kata Achmad, para petani kakao yang tersenyum manis kepada para petani sawit, khususnya yang dahulu justru berkebun kakao.

"Provinsi Sultra ini dulu salah satu sentra kakao terbesar di Indonesia, tapi banyak dari mereka pindah ke sawit yang kini jadi primadona," ujarnya.

"Bayangkan saja, sekitar 70 persen petani kakao berpindah menjadi petani sawit. Kebun kakao mereka kini jadi kebun sawit," ia melanjutkan.

Achmad mengetahui hal itu karena melihat dan berdialog langsung dengan para petani kakao swadaya, termasuk yang kini telah berpindah jadi petani sawit.

Situasi ini, kata Achmad, membuat Indonesia melorot menjadi produsen terbesar ke-8 di dunia setelah sebelumnya justru ada di urutan ke-3.

"Nah, mengenai harga kakao yang melejit hari-hari belakangan ini karena terjadi penurunan produksi besar - besaran di berbagai negara, termasuk di Indonesia," kata Achmad.

Penurunan produksi kakao tersebut disebabkan oleh banyak hal, dari mulai serangan hama yang masif hingga pergantian tanaman ke komoditas lainnya.

Secara pribadi Achmad berharap petani kakao bisa terus semakin sejahtera seperti yang mulai dialami oleh para petani sawit di Provinsi Sultra.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :