Pontianak, elaeis.co - Bukan hanya di beberapa wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim), ternyata harga kelapa sawit swadaya lebih tinggi ketimbang harga kelapa plasma juga terjadi di provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Malah harganya bisa menyentuh Rp2.540 lebih setiap kilogramnya.

Sekretaris Apkasindo Kalbar, Agus Kuswara mengatakan ini terjadi juga disebabkan dengan faktor yang serupa. Yakni terjadinya persaingan harga antar pabrik kelapa sawit (PKS) lantaran kekurangan pasokan.

"Kebanyakan terjadi lantaran kebun perusahaan itu produksinya merosot, sehingga tidak menutup kebutuhan produksi," bebernya kepada elaeis.co, Jumat (16/2).

Selain itu banyak perusahaan yang juga tidak memiliki kebun sendiri. Alhasil terjadi persaingan harga untuk memikat petani menjual hasil produksinya kepada perusahaan tersebut.

Kendati begitu, perusahaan tersebut tetap menerapkan aturan kriteria TBS yang dapat dibeli dengan harga tinggi tersebut. Dimana untuk grade A dihargai Rp2.500-Rp2.450/kg. Sementara untuk kualitas dibawah grade A dibeli Rp2.000-2.270/kg.

Harga ini jika dibandingkan dengan harga penetapan dinas perkebunan atau harga untuk petani plasma selisih cukup jauh. Sebab harga kelapa sawit plasma hanya dibandrol Rp2.448,23/kg.

"Kalau untuk brondolan akan lebih tinggi lagi. Bisa sampai Rp2.600/kg," tandasnya.