Berita / Papua /
Di Ibukota Provinsi ini Tak Ada Dijual Migor Curah
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat turun langsung melakukan pemantauan harga migor ke dua pasar yang ada di Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat. Foto: Kominfo Papua Barat
Manokwari, elaeis.co - Lonjakan harga minyak goreng (migor) di pasaran beberapa waktu lalu terjadi merata di seluruh Indonesia. Salah satu penyebab kenaikan harga migor di dalam negeri adalah kenaikan harga minyak sawit atau CPO.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah guna menurunkan harga minyak goreng dalam waktu singkat, diantaramya dengan meluncurkan program minyak goreng curah rakyat (MGCR) dan migor kemasan merek Minyakita melalui Kementerian Perdagangan.
Dalam rangka mengawal tata kelola MGCR, pada akhir Juli lalu Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat turun langsung melakukan pemantauan ke dua pasar yang ada di Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat. Kedua pasar tersebut yaitu Pasar Sanggeng dan Wosi.
Menurut Mattiro, salah satu pemilik kios di Pasar Wosi kepada tim BPKP Papua Barat, dirinya tidak menjual minyak goreng curah seperti yang dikeluarkan pemerintah.
“Tidak ada jual karena sudah lama tidak ada minyak curah di pasaran," jelasnya melalui keterangan resmi Kominfo BPKP Papua Barat, kemarin.
Sementara menanggapi tentang migor Minyakita, ia menuturkan untuk saat ini di Manokwari belum ada merek minyak tersebut.
Seperti diketahui, masyarakat dapat membeli Minyakita dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kg maksimal 10 kilogram per hari untuk setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK). Pada saat melakukan pembelian, masyarakat dapat menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau KTP, cara tersebut sama dengan cara pembelian minyak curah.







Komentar Via Facebook :