https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Di Dua Provinsi Ini Ada 2,1 Juta Hektar Sawit Diklaim Kawasan Hutan

Di Dua Provinsi Ini Ada 2,1 Juta Hektar Sawit Diklaim Kawasan Hutan

Hamparan tanaman kelapa sawit di Riau. foto: aziz


Jakarta, elaeis.co - Dari 2001 lalu, Greenpeace Indonesia (GI) sudah menganalisa peta tutupan hutan Indonesia, termasuk kelapa sawit. 

TheTreeMap digandeng untuk itu, peta kawasan hutan Indonesia milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga dipakai untuk menguatkan, termasuk dokumen resmi lainnya. 

TheTreeMap digandeng lantaran dianggap sangat bisa membedakan tutupan sawit industri dan smallholder berdasarkan analisa spasial yang mengacu pada pola tanam.

"Sawit yang tertata dengan jalan akses yang berkontur (di lahan miring) atau pola jaringan garis lurus (di dataran rendah) dikategorikan sebagai sawit industri," terang Arie Rompas,Team Leader Forest Campaigner GI, kepada elaeis.co tadi siang.   

Sementara perkebunan dengan pola mosaik dengan bentuk, ukuran dan arah jalur akses yang tidak teratur dikategorikan sebagai smallholder.

Baca juga: Ratusan Perusahaan RSPO-ISPO Disebut Punya Kebun Sawit di Kawasan Hutan
 
Dari analisa tadi kemudian, GI dan TheTreeMap menemukan 3,12 juta hektar sawit dalam kawasan hutan. Dari luasan itu, 1,56 juta hektar milik smallholder, sisanya milik korporasi. 

Dari semua luasan sawit dalam kawasan hutan tadi, lebih dari 90 persen berada di Kalimantan (1,1 juta hektar) dan Sumatera (1,9 juta hektar). Di Banten ada juga sekitar 1.462 hektar.  

Lelaki 41 tahun ini merinci, yang 1,9 juta hektar tadi, 1,2 juta hektar berada di Riau. Lalu yang 1,1 juta hektar di pulau Kalimantan itu, 817 ribu hektar berada di Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Buncitnya luasan sawit dalam kawasan hutan di Riau maupun Kalteng itu ditengarai lantaran paduserasi Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) di dua provinsi itu tak pernah beres dan diberesi. 

"Mestinya itu yang segera dituntaskan, tapi yang ada justru dibuat 'abu-abu'. Tanah 'abu-abu' inilah yang sering dimanfaatkan untuk diputihkan atau dianggap keterlanjuran," ujar ayah dua anak ini. 



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :