https://www.elaeis.co

Berita / Sulawesi /

Daya Beli Petani Sawit dan Kemiri Jadi yang Tertinggi di Daerah ini

Daya Beli Petani Sawit dan Kemiri Jadi yang Tertinggi di Daerah ini

Foto: BPS


Mamuju, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di daerah itu mencapai 107,38 pada Agustus 2022. Terjadi peningkatan sebesar 6,99 persen dibanding Juli 2022 yang nilainya 100,36.

Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, mengatakan, NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli dan tingkat kesejahteraan petani.

"NTP digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani," jelasnya melalui berita resmi statistik BPS Sulbar.

Menurutnya, kenaikan NTP disebabkan oleh pola pergerakan It dan Ib yang dihitung berdasarkan pantauan harga-harga di pedesaan di enam kabupaten di Sulbar.

"Di Bulan Agustus, It mengalami peningkatan sebesar 6,18 persen sementara Ib mengalami penurunan sebesar 0,76 persen," bebernya.

"Secara umum harga komoditi hasil pertanian mengalami peningkatan sedangkan harga barang-barang keperluan konsumsi dan produksi mengalami penurunan. Ini menggambarkan bahwa tingkat kesejahteraan petani sedikit mengalami peningkatan," imbuhnya.

Berdasarkan subsektornya, NTP tertinggi dialami Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), yakni 116,33 persen. Komoditas yang mempengaruhi tingginya NTP-R adalah kelapa sawit dan kemiri.

NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat hanya sebesar 95,24 persen. Hasil pertanian yang dominan dari subsektor ini yakni jagung dan kacang tanah.

NTP Subsektor Hortikultura (NTP-H) tercatat mencapai 105,99 persen dan komoditas yang mempengaruhi diantaranya tomat, bawang merah, cabai merah, jeruk, dan jahe.

NTP Subsektor Peternakan (NTP-T) hanya mencapai 96,57 persen dan yang mempengaruhi adalah harga sapi potong, ayam kampung, dan ayam ras pedaging.

Terakhir, NTP Subsektor Perikanan (NTN-P) tercatat sebesar 109,49 persen yang dominan dipengaruhi oleh kelompok perikanan tangkap.
 

Komentar Via Facebook :